Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menegaskan, tanpa guru yang cerdas omong kosong seorang murid bisa berhasil. Untuk itu kecerdasan seorang guru harus menjadi syarat mutlak untuk mendidik muridnya.
Hal itu disampaikan Gubsu saat memberikan motivasi kepada 432 siswa/i baru SMAN 1 Matauli Pandan yang dikukuhkan hari ini, Rabu (24/7), oleh Akbar Tanjung.
“Ada tiga komponen penting yang harus kita miliki agar anak-anak ini berhasil. Pertama adalah peran guru yang cerdas untuk mendidik dan memotivasi muridnya. Yang kedua cita-cita dan komitmen sianak. Dan yang ketiga adalah peran orang tua. Ketiga komponen ini harus sejalan agar anak-anak kita ini berhasil meraih cita-citanya,” sebut Edy.
Baca juga: Kadisdik Arsyad: Jika kenaikan pangkat guru dipersulit laporkan ke saya
Jika seorang guru tidak cerdas lanjut Edy, maka dapat dipastikan anak yang dididik akan sulit berkembang apalagi ditengah kemajuan teknologi saat ini. Demikian juga dengan cita-cita si anak harus terpatri sejak dini agar memiliki semangat meraih cita-cita itu. Sedangkan peran orang tua adalah, mendoakan anak-anaknya.
“Tanpa doa restu dari orang tua, percayalah kesuksesan sulit untuk diraih. Untuk itu saya berpesan kepada anak-anakku sekalian, berbaktilah kepada kedua orang tuamu, agar kelak menjadi orang yang sukses dan berhasil,” pesan Gubsu.
Mantan Pangkostrad itu juga membandingkan kondisi pendidikan Indonesia dengan Jepang. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia di Jepang sebesar 80 persen, dan sumber daya alamnya hanya 20 persen.
Tetapi Jepang mampu memproduksi dan menciptakan hasil dari sumber daya alamnya. Berbanding terbalik dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang hanya 20 persen, dan sumber daya alamnya 80 persen.
Bayangkan begitu besar hasil sumber daya alam kita, namun kita belum mampu untuk memproduksi hasil alam tersebut karena minim nya ilmu pengetahuan kita.
Salah satu contoh, di Indonesia coklat tumbuh subur dan kualitasnya sangat baik. Tetapi kita baru mampu sebatas menjual coklat dan belum bisa memproduksi coklat-coklat terbaik seperti yang dilakukan negara lain.
Padahal bahan dasarnya dari negara kita. Untuk itulah betapa pentingnya sumber daya manusia itu, dan SMAN1 Matauli Pandan, salah satu pencetak sumber daya manusia di negara kita ini,” sebut Edy Rahmayadi yang disambut dengan tepuk tangan para siswa dan orangtua murid.
Ia juga menambahkan, sudah sejak lama mendengar SMAN 1 Matauli Pandan dan baru kali ini berkesempatakan untuk melihat langsung.
Seharus nya ia bermalam di tempat itu untuk melihat langsung bagaimana proses cara belajar dan mengajar di SMAN 1 Matauli Pandan ini. Namun karena kesibukan tugas ia harus segera bertolak ke Medan, dan dari Medan hari ini juga ke Jakarta dipanggil Menteri, dan besok harus rapat bersama dengan bapak Presiden.
"Saya bangga dan berterima kasih kepada bapak Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) yang terus memberikan perhatian dan dukungan. Tetaplah semangat anak-anakku sekalian dan jangan mau putus asa, karena putus asa itu adalah dosa,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu disampaikan Gubsu saat memberikan motivasi kepada 432 siswa/i baru SMAN 1 Matauli Pandan yang dikukuhkan hari ini, Rabu (24/7), oleh Akbar Tanjung.
“Ada tiga komponen penting yang harus kita miliki agar anak-anak ini berhasil. Pertama adalah peran guru yang cerdas untuk mendidik dan memotivasi muridnya. Yang kedua cita-cita dan komitmen sianak. Dan yang ketiga adalah peran orang tua. Ketiga komponen ini harus sejalan agar anak-anak kita ini berhasil meraih cita-citanya,” sebut Edy.
Baca juga: Kadisdik Arsyad: Jika kenaikan pangkat guru dipersulit laporkan ke saya
Jika seorang guru tidak cerdas lanjut Edy, maka dapat dipastikan anak yang dididik akan sulit berkembang apalagi ditengah kemajuan teknologi saat ini. Demikian juga dengan cita-cita si anak harus terpatri sejak dini agar memiliki semangat meraih cita-cita itu. Sedangkan peran orang tua adalah, mendoakan anak-anaknya.
“Tanpa doa restu dari orang tua, percayalah kesuksesan sulit untuk diraih. Untuk itu saya berpesan kepada anak-anakku sekalian, berbaktilah kepada kedua orang tuamu, agar kelak menjadi orang yang sukses dan berhasil,” pesan Gubsu.
Mantan Pangkostrad itu juga membandingkan kondisi pendidikan Indonesia dengan Jepang. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia di Jepang sebesar 80 persen, dan sumber daya alamnya hanya 20 persen.
Tetapi Jepang mampu memproduksi dan menciptakan hasil dari sumber daya alamnya. Berbanding terbalik dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang hanya 20 persen, dan sumber daya alamnya 80 persen.
Bayangkan begitu besar hasil sumber daya alam kita, namun kita belum mampu untuk memproduksi hasil alam tersebut karena minim nya ilmu pengetahuan kita.
Salah satu contoh, di Indonesia coklat tumbuh subur dan kualitasnya sangat baik. Tetapi kita baru mampu sebatas menjual coklat dan belum bisa memproduksi coklat-coklat terbaik seperti yang dilakukan negara lain.
Padahal bahan dasarnya dari negara kita. Untuk itulah betapa pentingnya sumber daya manusia itu, dan SMAN1 Matauli Pandan, salah satu pencetak sumber daya manusia di negara kita ini,” sebut Edy Rahmayadi yang disambut dengan tepuk tangan para siswa dan orangtua murid.
Ia juga menambahkan, sudah sejak lama mendengar SMAN 1 Matauli Pandan dan baru kali ini berkesempatakan untuk melihat langsung.
Seharus nya ia bermalam di tempat itu untuk melihat langsung bagaimana proses cara belajar dan mengajar di SMAN 1 Matauli Pandan ini. Namun karena kesibukan tugas ia harus segera bertolak ke Medan, dan dari Medan hari ini juga ke Jakarta dipanggil Menteri, dan besok harus rapat bersama dengan bapak Presiden.
"Saya bangga dan berterima kasih kepada bapak Akbar Tanjung selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Maju Tapian Nauli (Matauli) yang terus memberikan perhatian dan dukungan. Tetaplah semangat anak-anakku sekalian dan jangan mau putus asa, karena putus asa itu adalah dosa,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019