Seorang balita yang menjadi korban tertimpa pohon tumbang, Kaivan Azzam Nur Ridho (1,5) warga Kelurahan Bumi Laweyan Solo, meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang Pediatric intensive care unit (PICU) Rumah Sakit Kasih Ibu, Senin.

Menurut Asisten Manager Humas RS Kasih Ibu Solo dokter Divan Fernandes tim dokter RS Kasih Ibu sudah memberikan pertolongan semaksimal mungkin terhadap pasien balita tersebut, tetapi mengingat trauma yang dialami cukup berat.

Pasien balita yang mengalami luka dibagian kepala tersebut tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di ruang PICU pada pukul 11.20 WIB.

Pasien anak anak usia 1,5 tahun tersebut masuk di RS Kasih Ibu Solo, pada Minggu (21/7), sekitar pukul 07.50 WIB, dalam kondisi cedera kepala yang berat dan tidak sadarkan diri. Tim dokter sudah melakukan yang terbaik untuk pasien.

Ayah korban Rohmad Slamet Widodo (39) warga Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan peristiwa tersebut terjadi di kawasan City Walk Slamet Riyadi Purwosari Solo, pada Minggu (21/7), sekitar pukul 08.30 WIB saat acara Solo Car Free Day.

Menurut dia, saat kejadian ada angin kencang terjadi di kawasan tersebut, dan tiba-tiba ada suara kretek kretek sebuah pohon palm tumbang. Istri terlihat menggendong korban, dan tertimpa pohon itu, kemudian anaknya terjatuh. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tim dokter rumah sakit sudah menangani dengan maksimal tetapi sayang korban jiwanya tidak bisa tertolong, Jenazah korban langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum Astana Saripan Makamhaji Sukoharjo, Senin. Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Tegalayu RT 03 RW 2 Kelurahan Bumi Laweyan Solo, pukul 16.00 WIB.

Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo dalam kesempatan tersebut juga hadir untuk melayat ke rumah duka di Kelurahan Bumi Laweyan Solo. Sejumlah sanak suadara, dan tetangga korban juga berdatangan ikut prihatin atas kejadian tersebut.

Menurut Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo pihaknya ikut prihatin dan berduka cita atas meninggalnya anak balita yang menjadi korban tertimpa pohon palm tumbang tersebut.

"Korban seorang balita yang tertimpa pohon tumbang ini, kejadian yang tragis , dan peristiwa ini, yang kedua kalinya. Sebelumnya, juga ada orang dewasa yang meninggal dunia karena pohon tumbang," kata Rudyatmo.

Menurut Rudyatmo kalau sudah ada kejadian seperti ini, pemerintah yang disalahkan. Padahal, setiap ada kegiatan penebangan untuk pohon-pohon tua di sepanjang jalan perkotaan ini, selalu ada yang proptes.

Ia mengatakan, pihaknya setiap ada penebangan pohon usia tua, tentunya akan diganti dengan penanaman pohon baru atau peremajaan, sehingga penghijauan di Solo akan tetap terjaga.


 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019