Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menegaskan pencarian helikopter MI 17 nomor seri HA-5138 tetap terus dilakukan hingga ditemukan.

"Untuk heli, sampai kini belum ditemukan, bersabar, tapi tetap kami lakukan pencarian," katanya di Jayapura, Papua, Sabtu.

Menurut dia, Papua mempunyai cuaca yang terbilang sangat ekstrem dengan hutan di pedalaman yang sangat lebat dan kontur pegunungan yang menjulang dan curam.

"Dari 2004 hingga kini, kalau tidak salah ada delapan pesawat termasuk heli yang jatuh di pedalaman Papua, yang beberapa di antaranya hingga kini tidak ditemukan," katanya.

Baca juga: Kasad sebut pencarian helikopter di Papua terus dilakukan

Dia mencontohkan, pilot Policarpus pernah jatuh bersama pesawatnya di daerah Pegunungan Bintang dan itu pun memerlukan waktu untuk mencarinya.

"Kalau tidak salah itu 32 hari baru Policarpus keluar atau ditemukan di hutan. Tapi, soal Heli MI 17, kami tetap semangat untuk mencari hingga ditemukan," katanya.

Ketika ditanya soal jumlah senjata api yang dibawa kru heli dan lima personel Satgas Pamtas 725/WRG yang ikut hilang kontak, dan dikhawatirkan ditemukan oleh oknum tidak bertanggung jawab atau dari KKSB, Yosua enggan menyebutkan jumlahnya.

Baca juga: Pencarian helikopter MI 17 dari darat dan udara belum membuahkan hasil

"Jadi, ini soal resiko dalam suatu operasi. Kalau pesawat jatuh, kami tidak tahu. Itukan asumsi dari anda (wartawan), belum tentu juga ditemukan, buktinya pesawat heli super puma milik TNI AU, jatuh itu 2,5 tahun baru ditemukan, dan manusianya dalam keadaan utuh (termasuk senjata api)," katanya.

"Jadi, jangan dulu berandai-andai, diambil oleh pihak seberang. Itu prematur," katanya lagi.
 

Pewarta: Alfian Rumagit

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019