Sebanyak 26 unit rumah pekerja di Kompleks Perumahan Afdeling Delta PT SPS II, di Desa Pulo Kruet, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Rabu (3/7) musnah terbakar.
Akibat peristiwa ini menyebabkan puluhan pekerja harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda, karena saat musibah kebakaran terjadi seluruh pekerja sedang berada di kebun untuk beraktivitas seperti biasanya, kata Kapolsek Darul Makmur, Ipda Noca kepada ANTARA di Suka Makmue, Ibu Kota Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Kamis.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, dugaan sementara kejadian tersebut akibat hubungan arus pendek listrik," kata Kapolsek Noca yang berbicara atasnama Kapolres Nagan Raya, AKBP Giyarto SIK.
Sebelum kebakaran terjadi, beberapa warga sedang duduk minum kopi di perumahan kosong tempat istirahat para karyawan. Tidak lama kemudian, keluar seorang warga yang tinggal di lingkungan tersebut yang mengatakan ada asap di atas atap dari sebuah rumah di kawasan ini.
Melihat kepulan asap, kata Ipda Noca, warga berupaya mendobrak pintu rumah yang terdapat kepulan asap dengan maksud ingin mengetahui penyebabnya.
Karena jilatan api yang semakin melebar dan membesar, warga yang sebelumnya berupaya memadamkan api berupaya menyelamatkan diri sekaligus barang berharga milik mereka.
Meski sempat dilakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya termasuk mengerahkan satu unit mobil pemadam milik perusahaan, namun seluruh bangunan tersebut tidak bisa diselamatkan.
"Saat ini jumlah rumah yang terbakar sebanyak 26 unit, termasuk satu unit kantor afdeling, dan menghanguskan fasilitas kantor beserta surat-surat dan uang tunai mencapai puluhan juta rupiah," tambah Ipda Noca.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagan Raya, Hamidi mengatakan pihaknya hanya bisa membantu menyediakan satu unit tenda pengungsian kepada para korban musibah kebakaran yang terjadi di Desa Pulo Kruet, Kecamatan Darul Makmur, kabupaten setempat.
Pihaknya juga berupaya berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk membantu memberikan bantuan masa panik terhadap korban musibah kebakaran, jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Akibat peristiwa ini menyebabkan puluhan pekerja harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda, karena saat musibah kebakaran terjadi seluruh pekerja sedang berada di kebun untuk beraktivitas seperti biasanya, kata Kapolsek Darul Makmur, Ipda Noca kepada ANTARA di Suka Makmue, Ibu Kota Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Kamis.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, dugaan sementara kejadian tersebut akibat hubungan arus pendek listrik," kata Kapolsek Noca yang berbicara atasnama Kapolres Nagan Raya, AKBP Giyarto SIK.
Sebelum kebakaran terjadi, beberapa warga sedang duduk minum kopi di perumahan kosong tempat istirahat para karyawan. Tidak lama kemudian, keluar seorang warga yang tinggal di lingkungan tersebut yang mengatakan ada asap di atas atap dari sebuah rumah di kawasan ini.
Melihat kepulan asap, kata Ipda Noca, warga berupaya mendobrak pintu rumah yang terdapat kepulan asap dengan maksud ingin mengetahui penyebabnya.
Karena jilatan api yang semakin melebar dan membesar, warga yang sebelumnya berupaya memadamkan api berupaya menyelamatkan diri sekaligus barang berharga milik mereka.
Meski sempat dilakukan pemadaman menggunakan peralatan seadanya termasuk mengerahkan satu unit mobil pemadam milik perusahaan, namun seluruh bangunan tersebut tidak bisa diselamatkan.
"Saat ini jumlah rumah yang terbakar sebanyak 26 unit, termasuk satu unit kantor afdeling, dan menghanguskan fasilitas kantor beserta surat-surat dan uang tunai mencapai puluhan juta rupiah," tambah Ipda Noca.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagan Raya, Hamidi mengatakan pihaknya hanya bisa membantu menyediakan satu unit tenda pengungsian kepada para korban musibah kebakaran yang terjadi di Desa Pulo Kruet, Kecamatan Darul Makmur, kabupaten setempat.
Pihaknya juga berupaya berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk membantu memberikan bantuan masa panik terhadap korban musibah kebakaran, jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019