Tak ada satupun firasat yang ditinggalkan dari kematian  Rita Susanti dan Siti Khadijah para korban terbakarnya home industri perakitan mancis yang terjadi di Jalan Tengku Amir Hamzah Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang menewaskan 27 orang pekerjanya dan tiga anak-anak.

Hal itu disampaikan Afriandika suami dari Rita Susanti, di Sambirejo, Sabtu, saat ditemui di kantor Kepala Desa Sambirejo Kecamatan Binjai bersama Suriadi suami dari Siti KHadijah.

Afriandika menyampaikan awal perkenalan dengan istrinya Rita Susanti yang menjadi korban dalam peristiwa kebakaran yang melanda home industri perakitan mancis itu ketika merantau ke Pasaman Barat.

Baca juga: Tim DVI Polda Sumut identifikasi seluruh korban kebakaran pabrik mancis

"Saat itu dirinya merantau ke Pasaman Barat tahun 2013, bertemu dengan istriku Rita Susanti, lalu kami menikah dan dikaruniai seorang anak. Tak ada tanda-tanda yang ditunjukkan istriku kepada saya maupun kepada keluarga sebelum kepergiannya yang sangat tragis ini," katanya.

Afriandika menceritakan lebih jauh, bahwa istrinya bekerja di home industri itu sudah sejak setahun ini dan sebulannya menerima gaji sebesar Rp 700.000. 

"Kini saya harus mengurusi dan menghidupi anak dari hasil perkawinan kami yaitu Chaisa," katanya.

Sementara Suriadi suami dari Siti Khadijah yang juga menjadi korban dalam peristiwa terbakarnya home industri perakitan mancis itu mengungkapkan hal yang sama tidak ada tanda-tanda sebelum kematiannya.

Suriadi yang bekerja di Bireun itu begitu mendapat kabar atas peristiwa itu langsung pulang. Sama sekali tak ada tanda-tanda yang ditinggalkan istrinya.

Dari hasil perkawinan nya dengan Siti Khadijah mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Amelia Chindaya. Moga kami tabah menerima musibah yang sangat berat ini, hingga sekarang ini jenazah belum berada di rumah duka.

Baca juga: Pengusaha perakitan home industri mancis ditangkap
Baca juga: Isak tangis menyertai penyerahan data Ante Mortem korban kebakaran pabrik mancis

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019