Isak tangis keluarga dan kerabat korban kebakaran pabrik perakitan mancis di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Samberejo, Kabupaten Langkat, saat jenazah korban tiba di RS Bhayangkara Medan. 

Sejumlah orang yang merupakan keluarga korban tampak mengerumini mobil jenazah  untuk mencari sanak saudaranya. 

Namun, kondisi jenazah yang dikabarkan tewas terpanggang karena terjebak di dalam bangunan pabrik perakitan mancis tersebut, membuat para korban tidak dapat dikenali. 

Faisal, suami dari Maria salah seorang dari 30 korban kebakaran tersebut mengaku tidak dapat mengenali istrinya. 

Baca juga: Korban kebakaran pabrik mancis di Langkat diautopsi ke RS Bhayangkara

Baca juga: BPBD: Korban tewas kebakaran pabrik mancis di Langkat mencapai 30 orang

Ia mengatakan hanya pakai pakaian hitam yang terakhir dikenakan istrinya itulah yang membuat Faisal tanda akan jenazah yang telah gosong itu. 

"Cuma itulah tanda kalau jenazah itu (Maria) istri saya," katanya kepada ANTARA saat di temui di RS Bhayangkara Medan, Jumat (21/6). 

Pria yang tinggal di Kelurahan Kebun Lada, Kota Binjai ini mengaku mendapat kabar kebakaran saat dirinya hendak berangkat ke Masjid untuk melaksanakan ibadah shalat jumat. 

Setelah mendapat kabar tersebut, Faisal langsung menuju ke lokasi kebakaran untuk mencari sang istri. 

"Langsung lari saya ke lokasi, tapi sampai sana (pabrik perakitan mancis) saya liat udah bertumpuk mayat," ujarnya lirih

Korban kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB menjelang sholat Jumat, saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan identifikasi dan autopsi. 

Baca juga: Yunitasari sempat update status sebelum menjadi korban kebakaran pabrik mancis
Baca juga: Berikut 30 nama korban kebakaran pabrik mancis di Langkat

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019