Organisasi bidang kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan dukungan bantuan donasi dari masyarakat Indonesia berupaya mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak di Yaman yang terjadi akibat perang saudara berkepanjangan.

Global Humanity Response (GHR) ACT, Said Mukaffiy dalam keterangan yang diterima di Padang, Jumat, Sumatera Barat, mengatakan bantuan dana dan obat-obatan telah diberikan kepada keluarga dan anak-anak di Yaman yang menderita malnutrisi.

Ia menjelaskan berdasarkan keterangan  Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef) pada 2017 menyebut konflik yang terjadi di Yaman memperburuk kondisi malnutrisi pada anak.

Hal itu menyebabkan bangsal di rumah sakit di negara tersebut dipenuhi pasien anak dalam kondisi gizi buruk.

Di samping itu, berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2015 mencatat sistem kesehatan di Yaman mendekati keterpurukan dan hingga 2019 tingginya kebutuhan pelayanan medis belum dapat terpenuhi.

Masyarakat di sana, katanya, sangat membutuhkan bantuan obat-obatan, dokter kandungan, dokter ahli gizi dan dokter umum.

"Wajah Yaman memang banyak berubah sejak empat tahun lalu. Banyak kerusakan dan kematian tidak terhindarkan. Kematian terjadi karena buruknya kondisi kesehatan warga Yaman, bukan karena pembantaian," ujarnya.

Ia menyebutkan untuk meredam kondisi memburuknya kesehatan masyarakat dan anak-anak, ACT bersama mitra di Ibu Kota Yaman, Sana'a beberapa kali mengirimkan bantuan seperti makanan penunjang, layanan kesehatan dan menyediakan kebutuhan vitamin.

ACT membutuhkan dukungan donasi dari masyarakat di Indonesia sebagai bentuk ikhtiar meredam memburuknya kesehatan masyarakat di negara Teluk Aden tersebut.

Donasi dapat disalurkan Rekening BNI Syariah 866 02910 1904 0097 atau 99 0000 761 atas nama Aksi Cepat Tanggap, demikian Said Mukaffiy.
 

Pewarta: Syahrul Rahmat

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019