Kepala Daerah dan pemangku kepentingan di Kabupaten Simalungun kumpul di Pondok Persulukan Serambi Babussalam Simalungun, Selasa, (11/6), dalam acara halal bihalal Idul Fitri 1440 H.
Kegiatan bertema "Merawat persaudaraan dengan kasih sayang" itu dirangkai dengan syukuran peresmian renovasi masjid dan pondok persulukan serta penyerahan bingkisan.
Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H DR Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk berharap pondok persulukan tetap menjadi rumah perdamaian, rumah kerukunan dan kesejukan untuk Kabupaten Simalungun dengan dukungan dari Pemerintah dan seluruh pihak.
"Saya percaya, jejak kebaikan yang ditinggalkan Bupati di tempat ini menjadi kenangan yang baik untuk merawat perbedaan guna menciptakan kedamaian dan kerukunan," kata Tuan Guru.
Baca juga: Ada usaha keramba jaring apung di Dermaga Tigaras Simalungun
Pimpinan pondok persulukan itu juga berharap Simalungun sebagai miniatur kerukunan antar umat beragama harus dipastikan tetap mempertahankan kedamaian dan kerukunan yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Bupati Simalungun, JR Saragih menilai, kegiatan silaturahim itu merupakan bentuk budaya Simalungun untuk menepiskan perpecahan dan menjaga kerukunan.
Perbedaan agama dan suku kata Bupati, tidak menjadi penghalang untuk bersama dalam kerukunan dan perdamaian.
Acara dihadiri, Wakil Bupati H Amran Sinaga, Sekdakab Gidion Purba, Danrem 022/PT Kolonel Inf Raden Wahyu Sugiarto, Dan Rindam I/BB Kolonel Inf Zainuddin, Kapolres Simalungun AKBP M Liberti Panjaitan, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu, Rektor UIN Sumatera Utara, Rektor UNIPA, Kakan Kemenag Simalungun.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kegiatan bertema "Merawat persaudaraan dengan kasih sayang" itu dirangkai dengan syukuran peresmian renovasi masjid dan pondok persulukan serta penyerahan bingkisan.
Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H DR Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk berharap pondok persulukan tetap menjadi rumah perdamaian, rumah kerukunan dan kesejukan untuk Kabupaten Simalungun dengan dukungan dari Pemerintah dan seluruh pihak.
"Saya percaya, jejak kebaikan yang ditinggalkan Bupati di tempat ini menjadi kenangan yang baik untuk merawat perbedaan guna menciptakan kedamaian dan kerukunan," kata Tuan Guru.
Baca juga: Ada usaha keramba jaring apung di Dermaga Tigaras Simalungun
Pimpinan pondok persulukan itu juga berharap Simalungun sebagai miniatur kerukunan antar umat beragama harus dipastikan tetap mempertahankan kedamaian dan kerukunan yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Bupati Simalungun, JR Saragih menilai, kegiatan silaturahim itu merupakan bentuk budaya Simalungun untuk menepiskan perpecahan dan menjaga kerukunan.
Perbedaan agama dan suku kata Bupati, tidak menjadi penghalang untuk bersama dalam kerukunan dan perdamaian.
Acara dihadiri, Wakil Bupati H Amran Sinaga, Sekdakab Gidion Purba, Danrem 022/PT Kolonel Inf Raden Wahyu Sugiarto, Dan Rindam I/BB Kolonel Inf Zainuddin, Kapolres Simalungun AKBP M Liberti Panjaitan, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres Pematangsiantar AKBP Heribertus Ompusunggu, Rektor UIN Sumatera Utara, Rektor UNIPA, Kakan Kemenag Simalungun.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019