Kepala Kepolisian Resor Tapanuli Utara, AKBP Horas Marasi Silaen menyebutkan, pengamanan arus mudik dalam gelar operasi ketupat toba 2019 yang akan dilaksanakan dengan menerjunkan 160 personil TNI/Polri akan turut mengantisipasi tindak kejahatan, perampokan, aksi begal, dan tindak kriminal lainnya.

"Kita juga akan 'mobile' untuk mengantisipasi tindak kejahatan seperti perampokan, begal ataupun tindak kriminal lainnya," ujar AKBP Horas usai memimpin apel gelar pasukan di Lapangan Serbaguna Tarutung, Selasa (28/5). 

Dikatakan, personil pengamanan gabungan yang akan diterjunkan, terdiri dari Personil gabungan itu terdiri dari 100 personil Polri, 30 aparat TNI dari Kodim 0210, serta 30 prajurit "Lapo Gambiri". 

"Operasi Ketupat Toba akan digelar mulai 29 Mei hingga 10 Juni dengan mendirikan pos pelayanan maupun pos pengamanan yang disiagakan di enam titik," jelasnya.

Menurutnya, setiap pos pengamanan maupun pelayanan, masing-masing pos akan dijaga oleh 16 orang TNI/Polri, tenaga kesehatan, Dishub, serta Satpol PP.

"Pos pengamanan berada pada titik rawan kemacetan, yakni jalan lintas Tarutung Balige, Simpang empat kota Tarutung, Adiankoting, serta Pahae Jae. Sementara, pos pelayanan dipusatkan di dua titik, yakni SPBU Sipoholon, serta Bandara Silangit," terang Horas. 

Ditegaskan, dalam pelaksanaan operasi, pihaknya akan memantau dan mengamankan arus mudik sebelum maupun pasca lebaran.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019