Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat dari pemantauan harga yang dilakukan di berbagai pasar tradisional jelang Ramadhan 1440 Hijriah ada kenaikan harga antara Rp 1.000- Rp 2.000 per kilogram, namun persediaan bahan pangan pokok, hingga Idul Fitri masih tersedia cukup. 

Hal itu disampaikan Staf Ahli Bupati Langkat Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Mulyono, di Stabat, Rabu.

Mulyono menjelaskan dari hasil pantauan ketersediaan bahan pokok dinilai cukup sampai Idul Fitri, selain itu diketahui harganya juga dinilai relatif stabil. Jika ada kebaikan harga, jumlahnya masih dianggap lumrah, sebab hanya kisaran Rp 1.000-Rp 2.000 saja,  dari harga sebelumnya. 

"Untuk harga tidak ada kenaikan yang signifikan, masih terjangkau untuk dibeli masyarakat atau konsumen," ungkapnya. 

Sedangkan dari hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan Langkat belum diketahui, sebab masih dalam proses pemeriksaan, kemungkinan esok harinya akan diketahui. 

"Dipasar Kuala ini kita harapkan semua makanannya aman, namun jika nantinya masyarakat ada menemukan makanan yang tidak seteril, laporkan saja, kita pasti akan langsung bertindak," tegasnya. 

Asisten Ekbangsos Hermansyah pada kesempatan itu menyampaikan selain untuk meninjau kecukupan persediaan bahan pokok, pantauan ini juga bermaksud untuk mengecek harga dan keseterilan makanan dari zat kimia yang membahayakan kesehatan, ketika akan dikonsumsi masyarakat. 

"Jadi jika ditemukan harga bahan pokok mengalami kenaikan harga yang melambung, kita akan cari solusi dan mencari sebabnya, guna mengambil langkah penyelesaiannya," katanya. 

Sedangkan untuk mengetahui kesetrilan bahan makanan yang diperjualbelikan, mengambil beberapa sempel makan seperti buah-buahan, ikan, daging ayam dan lainnya, untuk dilakukan pengujian dilaboratorium Dinas Kesehatan yang telah disiapkan. 

"Jika ditemukan makan yang mengandung formalin atau zat berbahaya lainnya, maka barangnya akan kita suruh kembalikan, ketempat dimana penjualnya membeli dan tidak dibolehkan untuk dijual lagi, agar peredarannya berhenti," tegasnya. 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019