Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim hasil survei internalnya menunjukkan elektabilitas sebesar 62 persen, mengungguli pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 38 persen.
"Kita ingin menjaga agar opini tidak tergiring, bahwa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu pada saat pemilihan Gubernur kan seperti itu, bahwa dipersepsikan pasangan (Anies-Sandiaga) tersebut selalu kalah, tdak mungkin melawan incumbent," kata Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Sugiono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin.
Dia menambahkan bahwa apa yang terjadi di masyakatat harus disampaikan dengan benar. Masyarakat itu sebagian besar ingin berubah. Sementara itu, dalam banyak pemberitaan dan survei yang ada diperlihatkan masyarakat itu tidak ingin berubah.
Dijelaskannya bahwa survei internal tersebut dilakukan untuk melihat dimana kekuatan kelemahannya. Serta mengetahui apa yang perlu dilakukan dan evaluasi.
"Kadang-kadang masyarakat kita, apalagi tim kita merasa misalnya kita sudah baik, nanti kerjanya santai-santai, seperti itu tidak kita inginkan. Tapi saya kira saat ini kita perlu keluar, harus menunjukkan kita itu harus mantap dan berdiri tegak dengan keyakinan," kata Sugiono.
Menurutnya, tim Prabowo-Sandiaga sejauh ini sudah berhasil melaksanakan suatu pekerjaan besar yang terus harus terbukti dari persepsi masyarakat yang tercermin dalam apa yang ditemukan sebagai internal assessment.
"Kita juga harus meyakinkan masyarakat bahwa sebenarnya apa yang mereka tunjukkan selama ini dalam musim kampanye ini, bagaimana semangat yang mereka tunjukkan sebenarnya mereka tidak sendiri, tidak terkotak-kotak di satu tempat saja," kata Sugiono.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Kita ingin menjaga agar opini tidak tergiring, bahwa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu pada saat pemilihan Gubernur kan seperti itu, bahwa dipersepsikan pasangan (Anies-Sandiaga) tersebut selalu kalah, tdak mungkin melawan incumbent," kata Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Sugiono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin.
Dia menambahkan bahwa apa yang terjadi di masyakatat harus disampaikan dengan benar. Masyarakat itu sebagian besar ingin berubah. Sementara itu, dalam banyak pemberitaan dan survei yang ada diperlihatkan masyarakat itu tidak ingin berubah.
Dijelaskannya bahwa survei internal tersebut dilakukan untuk melihat dimana kekuatan kelemahannya. Serta mengetahui apa yang perlu dilakukan dan evaluasi.
"Kadang-kadang masyarakat kita, apalagi tim kita merasa misalnya kita sudah baik, nanti kerjanya santai-santai, seperti itu tidak kita inginkan. Tapi saya kira saat ini kita perlu keluar, harus menunjukkan kita itu harus mantap dan berdiri tegak dengan keyakinan," kata Sugiono.
Menurutnya, tim Prabowo-Sandiaga sejauh ini sudah berhasil melaksanakan suatu pekerjaan besar yang terus harus terbukti dari persepsi masyarakat yang tercermin dalam apa yang ditemukan sebagai internal assessment.
"Kita juga harus meyakinkan masyarakat bahwa sebenarnya apa yang mereka tunjukkan selama ini dalam musim kampanye ini, bagaimana semangat yang mereka tunjukkan sebenarnya mereka tidak sendiri, tidak terkotak-kotak di satu tempat saja," kata Sugiono.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019