Wakil Presiden Jusuf Kalla berpendapat bahwa penangkapan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat berdampak ke kampanye partai tersebut dan juga ke pasangan capres-cawapres yang mereka usungan.

"Ya pastilah, terutama efeknya ke PPP. Kalau (berdampak ke) PPP pasti juga ke yang lain-lain juga punya efek," kata JK yang juga Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (15/3).

JK meminta masyarakat menunggu pernyataan resmi dari KPK terkait kasus dan status hukum Romahurmuziy.

"Saya belum tau, kita menunggu saja, menunggu (keterangan) yang benarnya, penjelasan KPK. Itu biar penjelasan hukum saja, kita tunggu penjelasan dari KPK," tutur JK.

KPK mengonfirmasi telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi.

"Betul ada giat KPK di Jawa Timur, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh KPK bertempat di Polda Jatim," kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.

Baca juga: KPK OTT Ketua Umum PPP
Baca juga: KPK konfirmasi penangkapan Ketum PPP Romahurmuziy
Baca juga: Petinggi PPP sulit dikonfirmasi kabar OTT ketumnya

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan penangkapan Romi merupakan wewenang KPK.

"Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan," tambah Agus.

Agus juga belum menyampaikan kasus apa yang menjerat Romi.

"Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam atau besok pagi," ungkap Agus.

KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status orang yang diamankan dalam satu OTT.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019