Langkat, (Antaranews Sumut) - Kabupaten Langkat Sumatera Utara, terus menerus swasembada pangan dan pada 2018 surplus beras mencapai 224.947 ton.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa.
Nasiruddin menyampaikan Kabupaten Langkat dalam meningkatkan ketahanan pangan bagi masyaraka telah melaksanakan berbagai upaya dengan membangun infrastuktur bidang pertanian.
Diantaranya menerapkan teknologi usaha tani, mengembangkan usaha agribisnis dan meningkatkan sumber daya manusia baik petani dan petugas melalui pelatihan dan penyuluhan.
Melalui berbagai upaya tersebut Langkat berhasil mempertahankan swasembada beras. Kondisi ini dapat dilihat berdasarkan Data Statistik Pertanian tahun 2018, dimana produksi beras mencapai 359.804 ton dan surplus beras sebesar 224.947 ton
"Semoga prestasi ini lebih memotivasi kita semua untuk mengembangkan ketahanan pangan pada musim-musim tanam berikutnya," katanya.
Nasirudduin juga menjelaskan pada 2018 Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mencanangkan program Luas Tambah Tanam (LTT), sebagai salah satu strategi pembangunan dalam rangka peningkatan produksi bahan pangan khususnya padi.
Itu dilakukan dengan menggunakan aplikasi teknologi "standing crop", yaitu memaksimalkan lahan sawah dengan tiga kali bertanam dalam satu tahun juga dikenal dengan istilah Instensitas Pertanaman (IP-3).
Untuk realisasi pertanaman padi di Langkat tahun 2018 ditarget seluas 80.796 hektare dan terealisasi 101.394 hektare atau 125 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Nasiruddin, di Stabat, Selasa.
Nasiruddin menyampaikan Kabupaten Langkat dalam meningkatkan ketahanan pangan bagi masyaraka telah melaksanakan berbagai upaya dengan membangun infrastuktur bidang pertanian.
Diantaranya menerapkan teknologi usaha tani, mengembangkan usaha agribisnis dan meningkatkan sumber daya manusia baik petani dan petugas melalui pelatihan dan penyuluhan.
Melalui berbagai upaya tersebut Langkat berhasil mempertahankan swasembada beras. Kondisi ini dapat dilihat berdasarkan Data Statistik Pertanian tahun 2018, dimana produksi beras mencapai 359.804 ton dan surplus beras sebesar 224.947 ton
"Semoga prestasi ini lebih memotivasi kita semua untuk mengembangkan ketahanan pangan pada musim-musim tanam berikutnya," katanya.
Nasirudduin juga menjelaskan pada 2018 Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mencanangkan program Luas Tambah Tanam (LTT), sebagai salah satu strategi pembangunan dalam rangka peningkatan produksi bahan pangan khususnya padi.
Itu dilakukan dengan menggunakan aplikasi teknologi "standing crop", yaitu memaksimalkan lahan sawah dengan tiga kali bertanam dalam satu tahun juga dikenal dengan istilah Instensitas Pertanaman (IP-3).
Untuk realisasi pertanaman padi di Langkat tahun 2018 ditarget seluas 80.796 hektare dan terealisasi 101.394 hektare atau 125 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019