Medan (Antaranews Sumut) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, memberikan apresiasi atas usaha Kementerian Perindustrian menyasar pasar Amerika dan Eropa sebagai tujuan ekspor produk-produk industri kecil menengah asal Indonesia.
Supardi, salah seorang pelaku UMKM di Deliserdang, Senin, mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah sangat positif karena akan sangat membantu pelaku UMKM di Tanah Air untuk lebih mengembangkan usahanya ke dunia internasional.
Apa yang menjadi wacana Kementerian Perindustrian tersebut, tambah dia, akan membuat usaha kecil di tanah air semakin menggeliat, mengiringi geliat perekonomian dunia yang dewasa ini semakin kompetitif.
"Bayangkan, banyak produk masuk ke Tanah Air yang secara tidak langsung juga mengancam produk dalam negeri. Nah, apa yang dilakukan pemerintah tersebut tentunya menjadi jawaban atas apa yang ditakutkan selama ini bahwa produk kita tak mampu bersaing," katanya.
Menurut dia, memang sudah seharusnya pemerintah lebih berpihak kepada UMKM karena pengalaman sudah membuktikan bahwa UMKM-lah yang lebih banyak menyerap tenaga kerja dari pada usaha-usaha besar pabrikan.
"Jadi jangan sampai UMKM kita tergerus oleh perekonomian global. Kalau UMKM di Tanah Air stabil dan terus maju, maka akan sangat membantu dalam upaya menjaga kestabilan negara karena pengangguran juga akan dapat terus ditekan," katanya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyebutkan pemerintah menyasar pasar Amerika dan Eropa sebagai tujuan ekspor produk-produk industri kecil menengah asal Indonesia.
Menurut Gati, produk IKM memiliki segmentasi pasar tersendiri yang spesifik, di mana pasar dari kedua negara itu menerimanya, terutama untuk produk-produk kerajinan.
Tahun ini, kata dia, Kemenperin menggenjot IKM sektor furnitur untuk meningkatkan ekspor ke berbagai negara, mengingat sektor ini yang banyak dicari oleh pasar luar negeri.
Selain itu sektor lainnya juga didorong untuk melakukan ekspor, di antaranya adalah produk makanan dan minuman, elektronika, komponen otomotif, kerajinan, serta produk tekstil.
Gati menambahkan dari total 27.000 IKM yang ada di Indonesia, saat ini baru 300 yang mampu mengekspor produk mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Supardi, salah seorang pelaku UMKM di Deliserdang, Senin, mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah sangat positif karena akan sangat membantu pelaku UMKM di Tanah Air untuk lebih mengembangkan usahanya ke dunia internasional.
Apa yang menjadi wacana Kementerian Perindustrian tersebut, tambah dia, akan membuat usaha kecil di tanah air semakin menggeliat, mengiringi geliat perekonomian dunia yang dewasa ini semakin kompetitif.
"Bayangkan, banyak produk masuk ke Tanah Air yang secara tidak langsung juga mengancam produk dalam negeri. Nah, apa yang dilakukan pemerintah tersebut tentunya menjadi jawaban atas apa yang ditakutkan selama ini bahwa produk kita tak mampu bersaing," katanya.
Menurut dia, memang sudah seharusnya pemerintah lebih berpihak kepada UMKM karena pengalaman sudah membuktikan bahwa UMKM-lah yang lebih banyak menyerap tenaga kerja dari pada usaha-usaha besar pabrikan.
"Jadi jangan sampai UMKM kita tergerus oleh perekonomian global. Kalau UMKM di Tanah Air stabil dan terus maju, maka akan sangat membantu dalam upaya menjaga kestabilan negara karena pengangguran juga akan dapat terus ditekan," katanya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyebutkan pemerintah menyasar pasar Amerika dan Eropa sebagai tujuan ekspor produk-produk industri kecil menengah asal Indonesia.
Menurut Gati, produk IKM memiliki segmentasi pasar tersendiri yang spesifik, di mana pasar dari kedua negara itu menerimanya, terutama untuk produk-produk kerajinan.
Tahun ini, kata dia, Kemenperin menggenjot IKM sektor furnitur untuk meningkatkan ekspor ke berbagai negara, mengingat sektor ini yang banyak dicari oleh pasar luar negeri.
Selain itu sektor lainnya juga didorong untuk melakukan ekspor, di antaranya adalah produk makanan dan minuman, elektronika, komponen otomotif, kerajinan, serta produk tekstil.
Gati menambahkan dari total 27.000 IKM yang ada di Indonesia, saat ini baru 300 yang mampu mengekspor produk mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019