Abu Dhabi (Antaranews Sumut) - Rekor enam pertandingan tanpa kebobolan di Piala Asia 2019 akan dijadikan modal utama bagi tim nasional Qatar saat melakoni laga final menghadapi Jepang.

Qatar mengalahkan tim tuan rumah 4-0 pada laga semi-final, Selasa. Walaupun diwarnai dengan insiden pelemparan dari penonton, pelatih timnas Qatar Felix Sanchez mengatakan lebih memilih fokus ke hal positif.

Menjadi tim yang produktif seperti itu akan menjadi modal bagus bagi Qatar yang akan menggelar Piala Dunia 2022. Mantan pelatih tim muda Barcelona itu telah membangun sebuah tim yang mampu melaju jauh dari tim Qatar yang terdahulu di level Asia.

"Saya sangat senang untuk negara ini karena mereka telah bekerja sangat keras untuk membuat tim yang kompetitif," kata Sanchez yang asal Spanyol itu seperti dikutip Reuters, Rabu

"Semua negara mengikuti target yang sama dan tentu saja hasilnya bisa dilihat di turnamen ini, yang memberikan kita bukti bahwa dengan kerja keras dan organisasi yang bagus kita bisa mendapatkan hasil yang bagus."

"Kami sedang bekerja sangat keras dan kami sangat bangga dan senang -  mengetahui apa yang kami butuhkan untuk mulai mempersiapkan pertandingan terakhir, yang sangat lah penting," kata Sanchez.

Baca juga: Qatar tantang Jepang di final Piala Asia 2019
Baca juga: Lumat Iran 3-0, Jepang ke final Piala Asia 2019

Pertandingan final nanti, Qatar akan menghadapi kekuatan besar sepakbola Asia, juara empat kali Piala Asia tim Samurai Biru Jepang, yang kemungkinan menjadi ujian terberat bagi rekor pertahanan Qatar di turnamen.

Korea Selatan memegang rekor sebelumnya dengan lima "clean sheet" di turnamen 2015 yang diikuti 16 tim dan hanya kebobolan di final melawan Australia.

"Di enam pertandingan kami tidak kebobolan gol," kata Sanchez.

"Ini sangat penting dan salah satu kunci utama mengapa kami bisa lolos ke final," kata dia.

"Namun Jepang adalah tim hebat ... kami tahu kami harus bermain permainan yang bagus jika kami akan melawan mereka."

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019