Melbourne (ANTARA News) - Petenis Serbia, Novak Djokovic melaju ke partai final Australia Terbuka 2019 untuk bertemu Rafael Nadal yang sudah lebih dahulu memastikan tempat di partai puncak.

Djokovic menundukkan Lucas Pouille dengan skor telak 6-0, 6-2, dan 6-2 di pertandingan semifinal tunggal putra Australia Terbuka, Jumat.
   
Juara dunia enam kali itu dalam performa terbaiknya saat menyelesaikan pertandingan melawan Pouille selama satu jam dan 23 menit, dengan memberi Pouille pengalaman brutal dalam skor tenis Grand Slam.
   
Sehari setelah Nadal menekuk Stefanos Tsitsipas dengan enam gim, Djokovic mampu menyelesaikan pertandingan hanya dengan empat gim.
   
Ia menyerang secara presisi seperti mesin dan mematahkan serangan pemain Prancis unggulan ke-28 itu sebanyak tujuh kali, namun tidak terlihat dalam ancaman kebobolan break point.

Baca juga: Rafael Nadal hentikan asa Tsitsipas di semifinal Australia Terbuka

Djokovic mengaku kesulitan mengingat apakah dia bermain lebih baik dari semifinal Melbourne sebelumnya.
   
"Ini jelas salah satu pertandingan terbaik yang pernah saya lakukan di turnamen ini. Semuanya berjalan seperti yang saya inginkan sebelum pertandingan," kata Djokovic seperti dilansir Reuters, Jumat.
   
Perolehan skor menunjukkan pertandingan ini adalah semifinal paling dominan yang dilakukan Djokovic, yang mirip pada saat mengalahkan David Ferrer 6-2, 6-2, 6-1 di turnamen 2013.
   
Petenis Serbia ini hanya melakukan lima kesalahan, 22 lebih sedikit dari Pouille.

Baca juga: Petenis Jepang Naomi Osaka capai final Australia Terbuka 2019
Baca juga: Kvitova melaju ke final Australia Terbuka 2019
Baca juga: Naomi Osaka siap taklukkan Kvitova di final Australia Terbuka
  
Pertaruhannya pada gelar Grand Slam ke-15 dan rekor ketujuh di Melbourne Park membawanya untuk bertemu Nadal di final Australia Terbuka pada hari Minggu.
   
Tujuh tahun lalu keduanya juga pernah bertemu di final dan berhasil menang atas Nadal dalam pertandingan epik lima jam 53 menit, final Grand Slam terpanjang dalam catatan.
   
"Itu (final 2012) adalah acara sekali seumur hidup dan mudah-mudahan hasilnya akan sama bagi saya," katanya.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019