Tarutung (Antaranews Sumut) - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, Salomo Parlindungan Hutabarat menegaskan, harga mati negara kesatuan Republik Indonesia harus dijadikan sebagai perisai utama dalam menghadapi potensi negara bubar.

"Potensi negara akan bubar sudah tidak bisa dipungkiri bila mengingat berbagai peristiwa masa lalu. Sehingga, NKRI sebagai pilar pertama kebangsaan harus menjadi perisai utama," terang Salomo, Selasa (22/1), di tengah agenda sosialisasi 4 pilar kebangsaan yang digelar di Desa Partali Julu Hutabarat, Tarutung, Tapanuli Utara.

Anggota fraksi Gerindra DPR RI itu mengutip pernyataan Prabowo Subianto terkait negara akan bubar yang didasari cerita fiksi. 

Menurutnya, dalam peristiwa masa lalu, potensi negara akan bubar telah terbayang dari munculnya gerakan PRRI yang pada dasarnya menyampaikan dua tuntutan, yakni mendesak pembubaran PKI, dan pemerataan pembangunan untuk daerah di luar pulau jawa. Termasuk juga soal kenyataan terpisahnya wilayah Timor-Timur menjadi negara Timor Leste.  
  
Dihadapan seratusan peserta sosialisasi, Salomo jiga menyebutkan, sosialisasi empat pilar kebangsaan merupakan salah satu fungsi lembaga MPR RI.

"Makanya, mari perkuat empat pilar kebangsaan, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 1945, dan bhinneka tunggal ika," sebutnya.

Dikatakan, empat pilar dimaksud merupakan tiang penyangga yang kokoh yang membuat seluruh rakyat Indonesia merasa aman, nyaman, sejahtera, tentram, dan terhindar dari berbagai jenis gangguan.

"Mari tingkatkan rasa toleransi antar sesama golongan dengan selalu mengedepankan asas gotongroyong. Jika itu dapat dilaksanakan maka kita dapat menikmati gelar bangsawan yang membangun bangsa", ujar Salomo.

Dalam agenda sosialisasi tersebut, Salomo membuka dialog interaktif terkait sejumlah poin persoalan yang terjadi di tengah masyarakat dan disambut antusias oleh para peserta.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019