Jakarta (Antaranews Sumut) - Partai Demokrat bersama Gerindra akan menginstensifkan kampanye Pilpres mulai Januari hingga April 2019, ujar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kami sepakat Januari hingga April mendatang kami akan fokus. Utamanya Pak Prabowo sebagai capres untuk menjelaskan kepada rakyat yang akan memilih," kata SBY sesuai melakukan pertemuan tertutup dengan capres Prabowo Subianto di kediaman Mega Kuningan, Jakarta, Jumat.

SBY menyatakan mulai Januari, Prabowo-Sandi beserta partai koalisi akan lebih banyak menyampaikan visi-misi, program dan kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu, SBY juga menyampaikan kepada Prabowo aspirasi rakyat yang diserap Demokrat selama beberapa waktu terakhir berkeliling Indonesia.

SBY mengatakan ke depan Prabowo-Sandi akan lebih fokus untuk memberikan solusi dan menjawab harapan rakyat. "Pak Prabowo tadi juga setuju," ujar dia.

SBY mengakui tiga bulan terakhir, dalam konteks pilpres, tidak banyak ruang bagi rakyat untuk bisa mendengarkan apa yang dilakukan para calon.

Oleh karena itu, kata dia, kampanye program akan mulai intensif Januari mendatang.

Sementara, capres Prabowo Subianto dalam kesempatan itu mengatakan selama empat bulan terakhir partai koalisinya sibuk berupaya membangun mesin partai.

Dia mengatakan membangun mesin partai dalam kondisi ekonomi sulit dan dalam kondisi tidak berada dalam kekuasaan merupakan usaha dan perjuangan yang tidak ringan.

"Negara besar, jumlah penduduk sangat besar, jumlah kabupaten 500 lebih, provinsi ada 34, membangun mesin partai sangat tidak mudah. Jadi di bulan-bulan pertama kita sibuk menata dari bawah," jelasnya.

Meskipun demikian, kata Prabowo, tim koalisi selama ini melakukan pertemuan tiap pekan dan bekerja dengan sangat kooperatif.

"Kita mengalami kemajuan cukup berarti. Perjuangan kita di KPU, Bawaslu, di mana-mana membuahkan hasil," jelasnya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018