Medan (Antaranews Sumut) - Bulog Sumatera Utara sudah menyerap atau membeli beras petani sebanyak 6.800 ton dari target pembelian tahun 2018  sejumlah 20.000 ton.

"Pembelian beras petani untuk mendukung ketersediaan bahan pokok secara nasional dan Sumut,"
ujar Kepala Bulog Sumut, Benhur Ngkaimi di Medan, Selasa.

Pembelian beras petani juga
termasuk mengejar target mandiri dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan daerah.

Dia menegaskan, kalau pasokan beras mencukupi dan bahkan berlebih, maka harga bahan pangan itu juga semakin terjaga di pasar.

"Bulog berupaya terus bisa menyerap beras petani sesuai target,"katanya.

Meskipun, ujar Benhur, penyerapan beras itu diakui sulit karena sering terjadi harga jual.petani di atas harga pembelian pemerintah atau HPP yang sebesar Rp8.030 per kg.

HPP untuk jenis medium sebesar Rp8.030 per kg itu ditetapkan pemerintah sesuai Inpres No 5 Tahun 2015 ditambah fleksibilitas 10 persen.

Oleh karena harga beras petani di atas HPP, maka Bulog Sumut melakukan pembelian secara komersial juga dengan kualitas beras premium.

Benhur menjelaskan,  awal pembelian beras lokal tersebut sudah dimulai Bulog pada 4 Januari 2018 dengan jumlah sebanyak 2,4 ton.

"Bulog Sumut tercatat sebagai daerah yang pertama kali melakukan pembelian beras secara nasional di tahun 2018, "katanya.

Pembelian yang sudah sebanyak 6.800 ton itu juga sudah jauh di atas realisasi pembelian sepanjang tahun 2017.

Pada 2017, dari target pembelian beras petani sebanyak 45.000 ton yang terealisasi hanya 2.000 ton

Benhur menyebutkan,  Bulog Sumut memang terus berkeinginan meningkatkan penyerapan beras di daerah untuk memenuhi berbagai keinginan.

Program penjualan beras premium dalam kemasan 200 gram seharga Rp2.500 yang sudah dimulai sejak Juli 2018 misalnya semakin membutuhkan stok beras yang lebih banyak.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018