Medan, (Antaranews Sumut)_-Rektor Prof. Dr. Mhd Asaad, MSi mengingatkan kalangan civitas akademika untuk terus menjaga kondusifitas  Universitas Islam Sumatera Utara. Kedamaian UISU sudah menjadi harga mati. 

“Negara Kesatuan Republik Indonesia harga mati, pemilu damai harga mati, maka UISU damai juga harga mati,”kata Rektor Prof. Dr. Mhd Asaad, Msi ketika melantik M Fajar Dalimunte selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UISU periode 2018-2019 di Auditoirum Kampus UISU Jalan SM Raja Medan, Selasa (13/11).

Kegiatan itu dihadiri  Ketua Pembina Yayasan T. Hamdy Oesman Delikkan Alhajj dan Jajaran Pembantu Rektor I, Dr Liesna Andriany, Dra. Asnawati Matondang MSP, Prof. Effendi Barus P.hD, Dr H. Syarifuddin Elhayat, MA,. Selain itu juga hadir dosen dan ratusan mahasiswa di lingkungan.

Rektor mengingatkan kalangan civitas untuk tidak melakukan kezaliman di muka bumi ini. Karena Tuhan juga mengingatkan pada firman-Nya dalam surat Ali Imran 192 .

 Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.

Wakapoldasu,  Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto pada kesempatan itu dalam kuliah umumnya mengingatkan para mahasiswa untuk terus merawat negeri ini. Jika tidak dirawat, maka dikawatirkan Indonesia akan bisa bubar, dan hanya tinggal nama saja bagi generasi berikutnya.

Banyak contoh negara-negara yang kini hanya tinggal nama dan tinggal kenangan seperti Unisoviet yang kini menjadi negara Ukraina, Georgia, Rusia. Begitu juga Yugoslavia kini menjadi Serbia, Montenegro, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia, serta dua daerah otonomi khusus, Kosovo dan Vojvodina.

Untuk menjaga negara tetap eksis adalah dengan menjaga persatuan dan kesatuan, jangan mencari-cari perbedaan tetapi yang dicari adalah persamaan-persamaan, membuat stabilitas politik, dan pertumbuhan eknomi tidak di bawah 5 persen. 

Dia minta para mahasiswa UISU untuk bangga menjadi bangsa Indonesia, karena negeri ini cukup besar dan telah berusia 73 tahun. Jika negeri ini dirawat maka usia negeri akan terus panjang hingga dunia kiamat.

Pada bagian lain dia juga mengingatkan para mahasiswa untuk tidak termakan dengan berita-berita hoax dan tidak menyebarkan berita-berita hoax tersebut ke tengah-tengah masyarakat.

Sebagai mahasiswa harus mampu melakukan seleksi terhadap berita yang dinilai hoax, jika tidak mamu menseleksi harus bertanya kepada dosen, apakah berita tersebut hoax atau benar, beitu katanya di hadapan ratusan mahasiswa.

Mahasiswa juga diminta untuk tidak melakukan aksi-aksi di jalan karena aksi dengan membakar ban membuat orang lain merasa terganggu. Sebaiknya jika ingin menyampaikan aspirasi sampaikan saja ke dewan untuk didiskusikan.

Kuliah umum dengan topik bahasan Pemilu Damai Untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mendapat respon kalangan mahasiswa itu menghadirkan pembicara lain seperti Ketua KPU Sumut diwakili Anggota KPU Safrizal Syah, Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida R, dimoderatori  Anwar Sadat, dosen FISIP UISU. 
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018