Aekkanopan (Antaranews Sumut) - Masyarakat memiliki peran penting dalam menekan dampak negatif siaran televisi dan radio. Salah satunya dengan adanya ketahanan keluarga memahami penggunaan media, baik televisi atau radio.
Demikian antara lain paparan Wakil Ketua KPID Sumut Rahmat Karo-karo selaku narasumber Sosialisasi Pemahaman Isi Siaran Sehat di aula Grans Hotel Labura Aekkanopan, Rabu.
"Sekarang banyak stasiun TV yang mutu siarannya berkurang, bahkan lebih fokus dengan mempertahankan gaya penyiaran ke arah informasi seperti isu sosial, politik maupun budaya," kata mantan Kabag Humas Pemkab Serdang Bedagai itu.
Ia juga berharap, jika ada siaran yang dirasa tidak sesuai norma, kesopanan, budaya, adat istiadat maupun norma agama, masyarakat diharap segera melapor kepada KPI. "Laporan ini dan masukan ini berguna bagi KPI untuk ditindaklanjuti," ajaknya.
Sebelumnya Bupati Labura diwakili Kadis Kominfo Drs Sugeng dalam sambutannya antara lain menyebutkan, dunia televisi adalah dunia yang sarat pencitraan, yakni realitas sosial senantiasa dimainkan dalam sebuah ruang pencitraan.
Hal ini terjadi karena kuatnya kemampuan televisi dalam melakukan pencitraan sehingga apapun yang dicitrakan oleh televisi sering menciptakan sebuah dunia hiper atau hiperealitas.
"Dengan pendidikan literasi media, diharapkan masyarakat menjadi cerdas dalam mengkonsumsi media, memahami dan menganalisis produk media. Dengan begitu akan terwujud masyarakat yang cerdas dan bermartabat," katanya.
Sehari sebelumnya Dinas Kominfo Labura juga menggelar Rapat Penguatan PPID Utama dan PPID Pembantu bertempat di hotel yang sama. Sebagai Ketua Panitia Teddy Yulianto SSTP yang juga Sekretaris Diskominfo.
Sebagai narasumber adalah Iwan Sutani Siregar SSTP MSi yang merupakan Kepala Seksi Pelayanan Informasi Publik pada Dinas Kominfo Sumut. Acara itu diikuti dari berbagai OPD yang ada di jajaran Pemkab Labura.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018