Medan (Antaranews Sumut) - PT  Pertamina (Persero) Marketing Operation Region atau MOR I memastikan tidak ada pengurangan penyaluran elpiji 3kg di wilayah operasional perusahaan seperti Sumatera Utara.

"Tidak ada pengurangan, bahkan ada penyaluran yang berlebih seperti di Kota Tanjung Balai Sumut,"ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I, Rudi Ariffianto di Medan, Rabu.
 
Di Tanjung Balai rata-rata penyaluran elpiji 3kg sebesar 13,6 metrik ton atau MT per hari.

Hingga Oktober 2018, katanya penyaluran sudah sebesar 3.325 MT atau sudah di atas  kuota dari pemerintah di periode itu yang sebesar 3.278 MT. 
 
"Penyaluran gas 3Kg untuk Tanjung Balai sudah kelebihan satu persen dari yang ditetapkan pemerintah. Jadi tidak ada pengurangan ,"katanya.

Rudi menjelaskan, ada empat agen yang menyalurkan elpiji 3kg dengan 124 pangkalan yang menyebar di seluruh desa,  kecamatan Kota Tanjung Balai.

Harga Eceran Tertinggi atau HET elpiji 3 kg di wilayah Tanjung Balai sebesar Rp16.000 per tabung.

Rudi Ariffianto menegaskan,  Pertamina juga memastikan ketersediaan elpiji 3kg tetap mencukupi kebutuhan masyarakat sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah.

"Pertamina berharap pengawasan peruntukan elpiji 3kg itu bisa ditingkatkan dan warga mampu harus menyadari bahwa gas tersebut untuk warga tidak mampu,"katanya.

Sesuai ketentuan, peruntukan elpiji 3kg untuk rakyat miskin dengan penghasilan kurang dari Rp 1,5 juta per bulan atau usaha mikro.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018