Tapteng (Antaranews Sumut)- Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah khususnya warga Pandan dihimbau untuk berhati-hati terhadap peredaran uang palsu. Karena salah seorang pemilik warung kopi di Pandan atas nama Ko Ameng (46), menjadi korban peredaran uang palsu.

Peristiwa itu terjadi Kamis  pagi di warung Kim’s Coffee miliknya yang berada diperempatan Pandan. Saat itu lagi ramai pengunjung karena rombongan Kapoldasu akan menghadiri acara yang lokasinya sekitar Kim’s Coffee Pandan.

“Tadi pagi cukup ramai pengunjung karena ada kegiatan di Gereja Katolik Pandan yang dihadiri oleh pak Kapoldasu. Saat itulah ada pria memesan ekspreso coffee dua gelas dibungkus. Karena sedang ramai pesanan kamipun langsung menerima uang yang diberikan pecahan Rp50.000. Setelah kami potong bayaran coffeenya sebesar Rp 24.000 ia pun pergi,”terang Ko Ameng.

Sesudah itu lanjutnya, ada yang membayar pesanan coffee sebesar Rp 48.000 dengan uang Rp100ribu. Kamipun mengembalikan Rp52.000 lagi. Tidak berapa lama mereka kembali ke warung dan menyebutkan bahwa uang pecahan Rp 50.000 yang kami kasih itu adalah palsu.

“Jadi certinya bapak yang menerima kembalian Rp52.000 itu pergi memfoto copy dan membayar uang foto copynya dengan pecahan Rp50.000 yang kami kasih. Dari situlah ketahuan bahwa uang Rp50.000 itu palsu. Bapak itupun langsung datang dan mengembalikannya dan kami ganti,”beber Ko Ameng.

Menurut Ko Ameng, pelaku pengedar uang palsu itu sengaja memanfaatka situasi ramai supaya jangan terpantau.

“Memang tadi kami sangat sibuk karena banyak tamu dan pesanan. Jadi uang itu langsung kita masukkan aja ke laci tanpa kita terawang lagi. Jika situasi sepi pasti bisa saya bedakan uangnya karena kelihatan bedanya.

Namun karena ramai tidak sempat lagi. Ini mejadi pembelajaranlah supaya lebih hati-hati. Artinya uang palsu sudah beredar di Pandan ini dan wajib waspada,”ujarnya.

Uang palsu pecahan Rp 50.000 itu sudah diserahkan ke personil Polsek Pandan yang  saat itu lagi ngopi di warung ko Ameng, dan diharapkan polisi bergerak untuk melacak peredaran uang palsu itu supaya jangan ada lagi korban berikutnya.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018