Medan, (Antaranews Sumut) - Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) mulai menggalang donasi untuk membantu korban gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu, Donggala, Sigi dan daerah sekitarnya, Sulawesi Tengah.
     
Ketua Badan Pengurus Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) Dr. M. Zahrin Piliang di Medan, Rabu, mengatakan, bagi masyarakat yang ingin menyumbang dan membantu korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala, dapat menyalurkannya ke rekening Yayasan Pusaka Indonesia pada Bank BNI Cabang USU nomor rekening 0063056879.
     
"Atau bisa juga diserahkan langsung ke sekretariat YPI Jalan Kenanga Sari No. 20 Medan, telp. 061-8223252” katanya.
     
Ia menjelaskan donasi akan dibuka selama satu bulan ke depan dan untuk memaksimalkan penggalangan donasi, pihaknya juga telah mengirim team emergency respon ke Palu Sulawesi Tengah. 
     
"Sejak Ahad kemarin, team Emergrncy Respon sudah berada di lokasi bencana. YPI turut berduka atas musibah yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kami berinisiatif membuka donasi ini agar bisa membantu saudara-saudara kita yang berada di sana," katanya.
     
Korban gempa dan tsunami sangat membutuhkan keperluan sehari-hari seperti makanan, pakaian, perlengkapan tidur, tenda, dan sebagainya.     
     
Ribuan saudara-saudara kita di Palu, Donggala, dan sekitarnya membutuhkan kepedulian kita. Mari hapus derita mereka dengan bantuan terbaik dari kita.
     
"Mohon doa yang tulus dari,kita  untuk keselamatan warga tertimpa musibah, sekaligus segera pulih dari berbagai kesulitan, sehingga anak-anak Donggala dan Palu segera bisa ke bangku sekolah untuk menggapai masa depan mereka," katanya.
     
Zahrin  menambahkan, mekanisme atau proses penyaluran donasi yang terkumpul nanti, pihaknya akan langsung memberikan bantuan, sehingga bantuan yang telah dikumpulkan tersebut bisa tepat penggunaannya.
     
Gempa yang melanda Donggala dan Palu dengan kekuatan 7,4 SR, menyebabkan tsunami di Palu berkisar antara 5 hingga 6 meter dan menerjang bangunan di pesisir pantai mulai dari rumah penduduk, sekolah, pusat perbelanjaan, gedung pemerintah, hingga rumah ibadah di kota Palu.
     
Seiring terus dilakukannya proses evakuasi, jumlah korban meninggal diperkirakan akan bertambah banyak, Sekitar 60.000 orang diperkirkan telah meninggalkan rumah yang hancur untuk tinggal di pengungsian.


 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018