Medan (Antaranews Sumut) - Siswa Mengenal Nusantara yang mengikuti pelatihan Bela Negara selama beberapa hari di Batalyon Kavaleri 6/ Naga Karimata Medan Sunggal, Sumatera Utara, dapat menciptakan disiplin tinggi sesuai dengan yang diharapkan.

Apa yang telah diterapkan oleh instruktur dari prajurit TNI AD, telah membuahkan hasil dan tidak sia-sia.

Puluhan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Papua Barat yang mengikuti Bela Negara itu, telah memiliki kepribadian, dan berkarakter yang baik.

Apalagi, peserta SMN tersebut tetap  erjalin kekompakan, saling percaya terhadap sesama teman dan cinta terhadap Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, SMN dari Papua Barat tidak mudah "digoyahkan" atau terpengaruh dengan hal-hal negatif terhadap tanah air, dan NKRI merupakan harga mati.   

Pabandya Komsos Sterdam I/Bukit Barisan, Mayor Kav Tengku Hamdani, mengatakan, SMN asal Papua yang mengikuti pelatihan Bela Negara, cukup sukses dan berhasil menciptakan disiplin bagi pelajar tersebut.

Karakter yang dimiliki SMN itu, menurut dia, juga telah terbentuk, dan mereka tetap patuh dan selalu menghormati guru.

Kedisplinan yang ditanamkan pelatih Bela Negara kepada SMN dapat terwujud dan para pelajar SMA/SMK telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Semoga kekompakan yang dimiliki peserta SMN itu, dapat diterapkan nantinya di sekolah mereka masing-masing, di Provinsi Papua Barat" ujar Mayor Kav Hamdani.

Ia turut merasa bangga, saat melihat SMN dari Papua Barat, dalam acara  penutupan yang digelar di sebuah hotel bintang di Kota Medan.

Para peserta SMN terdiri dari putra-putri itu, duduk sopan dan berbaris dengan rapi, serta masih tertanam pelatihan Bela Negara tersebut.

"Saya berharap peserta SMN itu, ke depan menjadi putra-putri terbaik bangsa dan dapat membangun Papua Barat, serta Negara Indonesia tercinta," kata Perwira Menengah (Pamen) dari Kodam I/BB itu.   

Sebanyak 30 orang SMN Tahun 2018 dari Papua Barat berkunjung ke Kota Medan untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.

Keragaman kekayaaan Nusantara dan potensi daerah diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa dengan komponen Pemerintah dan masyarakat di provinsi yang dikunjungi.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh perusahaan yang berada dibawah  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT.Hutama Karya.

Tahun ini, PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk menjadi koordinator kegiatan SMN di Provinsi Sumatera Utara bersama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Kawasan Industri Medan (Persero) dan PT Djakarta Lloyd (Persero).

      Program CSR SMN

Program Corporate Social Responsibility atau CSR disampaikan kepada puluhan SMN asal Provinsi Papua Barat yang berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara.  

Guru Besar Fakultas Teknik Sumatera Utara (USU) Prof Dr Rosdanelli, di Medan,  dalam ceramahnya mengatakan, bantuan CSR dalam bidang pendidikan memberikan bantuan beasiswa      kepada murid SLTP/SMU.

Selain itu, menurut dia, memberikan fasilitas komputer kepada sekolah tertentu.

"Juga memberikan dana penelitian mengenai energi alternatif kepada Perguruan Tinggi (PT)," ujar Rosdanelli.

Ia mengatakan, program CSR juga memberikan fasilitas pendidikan bagi ibu-ibu rumah tangga, yakni ketrampilan menjahit, memasak, home industri dan lain-lain.

Memberikan bantuan finansial kepada kelompok olahraga setempat.

"Bantuan CSR bidang olah raga mensponsori klub olahraga tertentu," ucap dia.

Rosdanelli menyebutkan, program CSR memberikan bantuan finansial kepada perkumpulan olahraga, misalnya Percasi atau Pelti.

Memberikan kesempatan kepada atlet yang berprestasi untuk menjadi karyawan BUMN.

Bantuan CSR bidang Seni Budaya adalah sumbangan finansial kepada kelompok seni yang terpinggirkan, misalnya Seni Tradisional.

"Program CSR tersebut, juga mensponsori kegiatan-kegiatan Pameran Kesenian, yakni Seni Lukis, Drama, Musik dan lain-lain," kata Dosen Fakultas Teknik USU itu.
 
SMN Diajarkan Komunikasi

Puluhan peserta SMN asal Provinsi Papua Barat diajarkan cara berkomunikasi yang lebih efektif oleh tenaga pengajar psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

"Dari semua ketrampilan dan pengetahuan yang anda miliki, pengetahuan dan ketrampilan komunikasi termasuk yang paling penting, serta berguna," kata Ketua P3M Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Fahmi Ananda M,Psi, Psikolog, dalam ceramahnya di Medan.

Ia mengatakan, komunikasi adalah percakapan dengan orang lain, yakni orang yang menyampaikan pesan kepada orang yang menerima.

Selain itu, menurut dia, komunikasi dikatakan baik, jika penerima mengerti apa yang dimaksud oleh si pembicara.

"Hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif, yakni perbedaan status sosial, faktor bahasa, emosi, perbedaan budaya, lingkungan fisik, media komunikasi dan tidak adanya umpan balik," ujar Fahmi,

Ia menyebutkan, gaya komunikasi asertif adalah menyampaikan pemikiran, perasaan, keinginan sejara jujur, dan langsung dengan cara yang sesuai.

Kemudian, gaya komunikasi pasif, yakni mudah menyerah, tidak berusaha menyampaikan pemikiran dan perasaan, serta sulit mengatakan "Tidak".

Sedangkan, komunikasi agresif, yaitu menuntut, tidak peka pada hak orang lain, dan memaksa orang untuk mengikuti kemaunnya.

"Ceramah komunikasi efektf yang diikuti SMN tersebut, diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pelajar SMA/SMK dari Papua Barat,  dan ke depan dapat berguna saat memasuki Perguruan Tinggi, serta bekerja di institusi pemerintah/swasta dan lainnya," kata kata Dosen Psikologi USU itu. (M034).

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018