Labuhanbatu Selatan (Antaranews Sumut) - Asian Agri mereplanting 157,13 hektare lahan petani swadaya mitra binaan di Desa Perlabian Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara ditengah keinginan besar Presiden Joko Widodo berhasilnya program Peremajaan Sawit Rakyat di Indonesia.
"Syukur, replanting sudah dimulai sejalan dengan komitmen Asian Agri peduli dengan petani mitra dan mendukung program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) pemerintah" ujar Head Estate Departement Asian Agri Simon Sihotang di Labuhanbatu Selatan, Kamis.
Dia yang didampingi Manager Kebun Tanjung Selamat Andi Prasetyo dan Humas Asian Agri, Lidya Veronica mengatakan itu usai penebangan pohon sawit tanda dimulainya replanting di 157,13 hektare lahan sawit milik 79 kepala keluarga anggota Koperasi Konsumen Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera (AJMS) di Kecamatan Kampung Rakyat.
Menurut Simon Sihotang, dalam program PSR yang dijalankan pemerintah dengan menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Asian Agri sebagai "offtaker".
Asian Agri mendampingi petani swadaya dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepengelolaan kebun sawit yang berstandar.
Simon menyebutkan, dengan replanting menggunakan bibit unggul yang dihasilkan Asian Agri, maka diharapkan, hasil produksi sawit petani bisa lebih tinggi atau mendekati hasil rata - rata kebun inti generasi pertama sekitar 23,5 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun.
Dia menjelaskan, produksi tahun pertama di kebun Asian Agri generasi kedua sekitar 15 ton per hektare dan di tahun ketiga sudah bisa sekitar 30 ton.
"Asian Agri sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan semua pihak khususnya Kepala Desa Perlabian yang mendorong petani siap menjalankan PSR ,"katanya.
Untuk PSR di Perlabian binaan PT Indo Sepadan Jaya, Asian Agri Group sudah menyiapkan bibit sekitar 23.236 dengan perhitungan satu hektare membutuhkan sekitar 148 pohon.
"Land clearing" akan berjalan tiga bulan sehingga penanaman bisa dilakukan sekitar November 2018 dan akan menghasilkan mulai 30 bulan setelah penanaman.
"Kalau semua petani swadaya binaan Asian Agri sudah melakukan replanting tanaman yang sudah berumur tua atau menggunakan bibit asalan, maka produksi sawit rakyat semakin bagus,"katanya.
Menurut dia, hingga Juni 2018, jumlah petani swadaya binaan Asian Agri mencapai 8.847 petani dengan luasan. 32.942 hektare
Jumlah itu tersebar masing-masing di Sumut seluas 13.574
hektare milik 3.207 petani, Riau
8.276 hektare (2.538 petani), Jambi 11.093 hektare (2.742 petani).
"Replanting pertama di kelompok petani swadaya di Labuhanbatu Selatan diharapkan menjadi momentum bagi petani lainnya untuk mengikuti PSR. Asian Agri siap menjadi mitra petani,"katanya.
Ketua Koperasi Konsumen AJMS , Akmad Rizaldi Syah menyebutkan, keberhasilan replanting sawit rakyat itu sangat didorong oleh peran Kepala Desa Perlabian Irhamsyah Lubis.
"Diakui banyak yang berminat lagi ikut PSR dan koperasi terbuka menerima anggota baru yang tentunya harus juga memenuhi persyaratan,"katanya.
Kepala Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat, Labuhanbatu Selatan, Irhamsyah Lubis mengatakan sangat bahagia dengan terealisasinya program replanting sawit rakyat.
Apalagi, kata dia, replanting tanaman sawit di Perlabian itu merupakan yang pertama atau perdana di Labuhanbatu.
"Petani sangat gembira dan sudah banyak petani lain yang mengaku tertarik untuk ikut program replanting bersama Asian Agri," katanya.
Dia mengaku, awalnya petani khawatir dengan kehilangan pendapatan saat replanting, tetapi dengan dukungan Asian Agri yang antara lain akan memperkerjakan petani dalam proses PRS di lahan masing -masing, maka kekhawatiran petani berkurang.
Petani juga masih memiliki lahan lainnya yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari sebelum lahan yang direplanting bisa menghasilkan.
"Program yang sudah dijajaki sejak akhir 2016 sudah berhasil dan itu membanggakan. Diharapkan masyarakat lainnya tertarik untuk melakukan replanting," katanya.
Dia menyebutkan di Desa Perlabian ada sekitar 3ribuan hektare lahan sawit yang semuanya sudah berumur tua di kisaran 36 tahun.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Labuhanbatu Selatan Hj Asni Harahap menyebutkan program PSR itu awalnya diharapkan bisa terwujud mulai 2017.
Namun karena ada beberapa kendala seperti perlengkapan administrasi di tingkat petani, maka program itu baru terlaksana 2018.
"Disbun dan Peternakan memberi apresiasi kepada Asian Agri yang mendorong terealisasinya PSR di Labuhan Batu Selatan,"katanya
Data dari BPDPKS mengungkapkan hingga Mei, program PSR sudah di tahap III dengan terakhir dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Mei 2018 seluas 15.000 hektare.
Sebelumnya tahap pertama dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada September 2017 dan yang kedua di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut pada November 2017.
BPDPKS mengucurkan dana untuk peremajaan sebesar Rp25 juta per hektare dengan maksimal untuk dua hektare atau Rp50 juta.
Dana itu merupakan dana sawit yang dikelola BPDPKS yang dikumpulkan dari ekspor sawit.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan, pemerintah menaruh harapan besar dalam program PSR untuk meningkatkan kesejahteraan petani.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Syukur, replanting sudah dimulai sejalan dengan komitmen Asian Agri peduli dengan petani mitra dan mendukung program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) pemerintah" ujar Head Estate Departement Asian Agri Simon Sihotang di Labuhanbatu Selatan, Kamis.
Dia yang didampingi Manager Kebun Tanjung Selamat Andi Prasetyo dan Humas Asian Agri, Lidya Veronica mengatakan itu usai penebangan pohon sawit tanda dimulainya replanting di 157,13 hektare lahan sawit milik 79 kepala keluarga anggota Koperasi Konsumen Anugerah Jaya Mandiri Sejahtera (AJMS) di Kecamatan Kampung Rakyat.
Menurut Simon Sihotang, dalam program PSR yang dijalankan pemerintah dengan menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Asian Agri sebagai "offtaker".
Asian Agri mendampingi petani swadaya dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepengelolaan kebun sawit yang berstandar.
Simon menyebutkan, dengan replanting menggunakan bibit unggul yang dihasilkan Asian Agri, maka diharapkan, hasil produksi sawit petani bisa lebih tinggi atau mendekati hasil rata - rata kebun inti generasi pertama sekitar 23,5 ton tandan buah segar (TBS) per hektare per tahun.
Dia menjelaskan, produksi tahun pertama di kebun Asian Agri generasi kedua sekitar 15 ton per hektare dan di tahun ketiga sudah bisa sekitar 30 ton.
"Asian Agri sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan semua pihak khususnya Kepala Desa Perlabian yang mendorong petani siap menjalankan PSR ,"katanya.
Untuk PSR di Perlabian binaan PT Indo Sepadan Jaya, Asian Agri Group sudah menyiapkan bibit sekitar 23.236 dengan perhitungan satu hektare membutuhkan sekitar 148 pohon.
"Land clearing" akan berjalan tiga bulan sehingga penanaman bisa dilakukan sekitar November 2018 dan akan menghasilkan mulai 30 bulan setelah penanaman.
"Kalau semua petani swadaya binaan Asian Agri sudah melakukan replanting tanaman yang sudah berumur tua atau menggunakan bibit asalan, maka produksi sawit rakyat semakin bagus,"katanya.
Menurut dia, hingga Juni 2018, jumlah petani swadaya binaan Asian Agri mencapai 8.847 petani dengan luasan. 32.942 hektare
Jumlah itu tersebar masing-masing di Sumut seluas 13.574
hektare milik 3.207 petani, Riau
8.276 hektare (2.538 petani), Jambi 11.093 hektare (2.742 petani).
"Replanting pertama di kelompok petani swadaya di Labuhanbatu Selatan diharapkan menjadi momentum bagi petani lainnya untuk mengikuti PSR. Asian Agri siap menjadi mitra petani,"katanya.
Ketua Koperasi Konsumen AJMS , Akmad Rizaldi Syah menyebutkan, keberhasilan replanting sawit rakyat itu sangat didorong oleh peran Kepala Desa Perlabian Irhamsyah Lubis.
"Diakui banyak yang berminat lagi ikut PSR dan koperasi terbuka menerima anggota baru yang tentunya harus juga memenuhi persyaratan,"katanya.
Kepala Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat, Labuhanbatu Selatan, Irhamsyah Lubis mengatakan sangat bahagia dengan terealisasinya program replanting sawit rakyat.
Apalagi, kata dia, replanting tanaman sawit di Perlabian itu merupakan yang pertama atau perdana di Labuhanbatu.
"Petani sangat gembira dan sudah banyak petani lain yang mengaku tertarik untuk ikut program replanting bersama Asian Agri," katanya.
Dia mengaku, awalnya petani khawatir dengan kehilangan pendapatan saat replanting, tetapi dengan dukungan Asian Agri yang antara lain akan memperkerjakan petani dalam proses PRS di lahan masing -masing, maka kekhawatiran petani berkurang.
Petani juga masih memiliki lahan lainnya yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari sebelum lahan yang direplanting bisa menghasilkan.
"Program yang sudah dijajaki sejak akhir 2016 sudah berhasil dan itu membanggakan. Diharapkan masyarakat lainnya tertarik untuk melakukan replanting," katanya.
Dia menyebutkan di Desa Perlabian ada sekitar 3ribuan hektare lahan sawit yang semuanya sudah berumur tua di kisaran 36 tahun.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Labuhanbatu Selatan Hj Asni Harahap menyebutkan program PSR itu awalnya diharapkan bisa terwujud mulai 2017.
Namun karena ada beberapa kendala seperti perlengkapan administrasi di tingkat petani, maka program itu baru terlaksana 2018.
"Disbun dan Peternakan memberi apresiasi kepada Asian Agri yang mendorong terealisasinya PSR di Labuhan Batu Selatan,"katanya
Data dari BPDPKS mengungkapkan hingga Mei, program PSR sudah di tahap III dengan terakhir dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Mei 2018 seluas 15.000 hektare.
Sebelumnya tahap pertama dilakukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada September 2017 dan yang kedua di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut pada November 2017.
BPDPKS mengucurkan dana untuk peremajaan sebesar Rp25 juta per hektare dengan maksimal untuk dua hektare atau Rp50 juta.
Dana itu merupakan dana sawit yang dikelola BPDPKS yang dikumpulkan dari ekspor sawit.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan, pemerintah menaruh harapan besar dalam program PSR untuk meningkatkan kesejahteraan petani.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018