Pematangsiantar,  (Antaranews Sumut) - Keberadaan dua ekor Orangutan Sumatera, hunian baru di Taman Hewan Pematang Siantar (THPS) Sumatera Utara, menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah.
     
Mereka, Minggu, mengaku ingin melihat langsung hewan terlangka yang dilindungi Pemerintah, karena dari jenisnya tergolong paling terancam mengalami kemusnahan.
   
 "Selama ini saya melihatnya dari televisi, gambar di surat kabar atau buku. Jadi ini kesempatan yang sayang untuk dilewatkan," kata Ida (48), warga Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, di THPS.
   
 Ibu empat anak yang mengetahui adanya polemik soal kelegalan dan tidaknya Orangutan Sumatera di THPS itu, berharap Pemerintah bisa memberikan jalan keluar yang terbaik bagi keberlangsungan serta keberadaan hewan tersebut.
   
 Rahayu (40), warga Kecamatan Martoba, Kota Pematangsiantar, menyampaikan keoptimisan THPS sebagai lembaga konservasi mampu memelihara dan merawatnya seperti ribuan hewan lain yang berada di lokasi itu.
   
 "Kami bangga dengan banyaknya koleksi satwa di THPS yang menjadi destinasi wisata dan pusat penelitian di Siantar, bahkan nasional," katanya.
   
 Manager THPS, Khoiruddin menjelaskan, pihaknya menerima titipan dua ekor Orangutan Sumatera dari warga Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada 13 Juli 2018.
   
 Tim THPS setelah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bidang 1 dan 2 menjeput satwa tersebut sebagai upaya penyelamatan.
   
 Dia juga mengakui menerima surat dari BKSDA Sumatera Utara agar hewan itu diserahkan ke lembaga konservasi pusat rehabilitasi di Sibolangit, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
   
 "Kami ajukan permohonan agar primata jenis orangutan itu tetap berada di THPS yang juga merupakan lembaga konservasi," katanya.
   
 Manajemen THPS tidak ingin peristiwa temuan Harimau Sumatera oleh warga dan dirawat pihaknya diserahkan ke lembaga konservasi lain dan kini berada di Sanctury Barumun. ***1***
 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018