Medan (Antaranews Sumut) - Kota dan warga Medan kembali harus bersyukur dan berbangga, Film drama petualangan pada masa penjajahan Belanda di tanah Jawa  
Buffalo Boys diputar untuk pertama kali di kota itu.

Tidak tanggung -tanggung, pemain film itupun ikut datang untuk bertemu dan nonton bareng dengan para fans di Cinemax Plaza Medan Fair, Sabtu 14 Juli 2018.

Film garapan Infinite Studios, bekerja sama dengan Zhao Wei Films dan Screenplay Infinite Films, berjudul Buffalo Boys itupun.memang bagus untuk.ditomton.

Semua penonton terlihat antusias menonton film yang dikemas baik antaraa "peperangan" atau kekerasan dan  cinta.

Alur cerita yang tak bertele-tele seperti film barat diyakini menjadi salah satu daya tarik film itu.

Sutradara dan produser film Buffalo Boys, Mike Wiluan mengatakan, film itu terpilih untuk berpartisipasi dalam kompetisi Fantasia Film Festival Kanada.

Dia mengaku pihaknya merasa bangga terpilih dalam Fantasia Film Festival dan mengikuti jejak sederetan film Indonesia yang diluncurkan di luar negeri untuk penonton internasional.

Mike Wiluan pun berharap film tersebut bisa semakin mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

Film yang dikemas dalam drama petualangan itu semakin menunjukkan kualitas dengan keadiran sederetan pemain yang dikenal bagus seperti Ario Bayu, Yoshi Sudarso, Pevita Pearce, Mikha Tambayong, Tio Pakusadewo, Happy Salma, Zack Lee, Hannah Al Rasyid dan Alex Abad.

Salah seorang pemain Yoshi Sudarso mengakui,  dia bangga bisa ikut dalam film tersebut, walau perannya berat.

Salah satu tantangan terberat, katanya adalah bahasa dan dialek dalam.film itu.

"Namun film yang menunjukkan  kekuatan satu keluarga membuat saya merasa nyaman," ujar Yoshi Sudarso.

Pemain film.lainnya Daniel Adnan juga mengungkapkan hal sama.

Selain bahasa, dia.mengaku ,koreografi action ala koboi juga menjadi tantangan tersendiri baginya.

Film Buffalo Boys memang mengisahkan tentang petualangan dua  bersaudara anak seorang Sultan yang tewas di tangan sekutu sang penjajah.

Setelah bertahun-tahun diasingkan di Amerika (Wild West Amerika), kedua bersaudara itu kembali ke tanah Jawa untuk membalas dendam atas pembunuhan ayah mereka.

Bertiga dengan pamannya yang membesarkan dan sanksi kekejaman penjajahan, saat tiba di tanah Jawa,  bertemu dengan orang -orang yang mencoba melawan dan merebut keadilan di daerah mereka.

Di tengah ada kekerasan, humor ala anak.muda yang kagum dengan.kecantikan dan kepiawaian  anak sang kepala desa membuat daya tarik sendiri bagi film itu.

Film yang akan ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia pada 19 Juli 2018 diyakini pantas ditonton dan bahkan diminati penonton baik di dalam negeri maupun Kanada dan Amerika Serikat  dua negara yang juga menjadi temoat diputarnya film tersebut.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018