Simalungun, (Antaranews Sumut) - Tidak ada aktivitas pemerintah di Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, pascaberakhirnya tenggat waktu pencarian kapal tenggelam di perairan Danau Toba.
     
Tenda-tenda dan peralatan perlengkapan tim gabungan Basarnas sudah dikemasi dan diangkut dari komplek pelabuhan yang menjadi posko terpadu, bahkan personelnya.
     
Tidak satu pun kapal yang sandar di pelabuhan itu, semua kapal penyeberangan rute Tiga Ras - Simanindo Kabupaten Samosir berada di Pelabuhan Simanindo, termasuk feri KMP Sumut I dan II.
     
"Belum melayani angkutan, masih menunggu instruksi," kata pengawas kapal feri dari Kementerian Perhubungan, Jeki Manulang di Pelabuhan Tiga Ras.
     
Kapal penumpang kayu juga belum beroperasi, sehingga praktis tidak ada angkutan penyeberangan dari Tiga Ras ke Simanindo dalam waktu yang belum ditentukan.
     
Puji (42), warga Nagori (Desa) Tiga Ras, pekerja di pelabuhan mengatakan, sampai dua pekan ke depan layanan angkutan penumpang masih ditutup.
     
Pascakecelakaan KM Sinar Bangun 6 pada 18 Juni 2018, terpasang spanduk dan baliho pencanangan "bulan tertib keselamatan pelayaran di Danau Toba" di area pelabuhan.
     
Tercantum larangan mengangkut penumpang melebihi kapasitas, penggunaan baju pelampung, naik melalui dermaga resmi, adanya sertifikat kelaikan kapal, kru kapal wajib punya sertifikat dan catatan manifes kapal. 

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018