Simalungun,  (Antaranews Sumut) - Tidak terlihat lagi upaya pencarian penumpang kapal tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada batas akhir perpanjangan kinerja tim gabungan Basarnas, Selasa.
     
Lintas instansi yang turut dilibatkan dalam tim pencarian, seperti TNI, Lantamal I Belawan, BPBN, Polair mulai berkemas untuk meninggalkan Pelabuhan Tiga Ras Kabupaten Simalungun, yang menjadi posko utama.
     
Armada darat untuk mengangkut peralatan yang digunakan untuk pencarian selama dua pekan, disiapkan di komplek pelabuhan.
   
 Sementara kegiatan di atas permukaan air, sekadar tabur bunga dari keluarga korban naik kapal feri KMP Sumut I dan II difasilitasi Basarnas yang diperkirakan titik koordinat kapal tenggelam.
   
 Ratusan umat Kristiani mengadakan kegiatan kebaktian bersama di komplek dermaga, sedangkan umat Islam menggelar Shalat Ghaib di perbukitan sekitar pelabuhan.
     
Acara yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Simalungun itu dirangkai dengan peletakan batu pertama pembangunan monumen untuk mengenang peristiwa memilukan itu.
     
KM Sinar Bangun 6 bergerak dari Pelabuhan Simanindo Kabupaten Samosir pada 18 Juni 2018, tetapi satu mil menjelang Pelabuhan Tiga Ras, pada pukul 17.10 Wib, kapal penumpang kayu itu terbalik dan tenggelam.
     
Diduga muatan yang berlebih, 188 orang dan sedikitnya 60-an sepeda motor, dan faktor cuaca buruk dengan angin kencang, hujan dan gelombang diperkirakan mencapai dua meter, menjadi penyebabnya.
     Dinyatakan sebanyak 164 penumpang belum ditemukan, 18 selamat, nakhoda dan dua awak kapal juga selamat, tiga ditemukan meninggal. ***4***

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018