Medan,  (Antaranews Sumut) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara diminta segera melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga keamanan pascaperistiwa teror bom di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Wakil Ketua DPRD Sumut Rubulen Tarigan kepada Antara di Medan, Minggu, mengatakan, teror bom yang terjadi di Surabaya tersebut cukup mengejutkan, apalagi melanda rumah ibadah.

Pihaknya sangat tidak mengharapkan peristiwa yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat itu terjadi di Sumut.

Karena itu, Polda Sumut diharapkan melakukan berbagai langkah yang dibutuhkan agar peristiwa serupa tidak terjadi di Sumut, termasuk mengantisipasi dampak dari kejadian tersebut.

DPRD meminta Polda Sumut untuk lebih mencermati kehidupan masyarakat dan melakukan langkah lebih intensif dari biasanya.

"Kita sangat tidak ingin teror di Surabaya terjadi di Sumut," kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Menurut Ruben, Polda Sumut perlu bekerja sama dengan seluruh instrumen intelijen daerah, termasuk berkoordinasi dengan unsur TNI.

Selain itu, pimpinan kepolisian di daerah, baik polres mau pun diharapkan dapat berkoordinasi dengan kades dan lurah, bahkan kepala lingkungan dan kepala dusun.

Dengan koordinasi tersebut, diharapkan aparatur pemerintah dapat mengetahui sejak dini potensi kerawanan, termasuk orang-orang yang dicurigai.

"Koordinasi dengan kades/lurah dan kepala lingkungan itu sangat perlu, karena mereka yang lebih mengenal penduduk di daerahnya masing-masing," ujar Ruben.

Sebelumnya, terjadi ledakan bom di depan Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu pagi sekitar pukul 07.30 WIB.

Untuk sementara, pihak kepolisian mencatat adanya dua warga yang tewas dalam peristiwa tersebut.

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018