Sipoholon (Antaranews Sumut) - Aktivitas perkuliahan di IAKN Silangkitang Tapanuli Utara lumpuh, aksi demo mahasiswa yang berlanjut sejak dua minggu lalu hingga saat ini untuk menyuarakan sejumlah poin tuntutan mahasiswa masih terus dilakoni sekitar 500 mahasiswa dari berbagai jurusan yang tergabung dalam forum IAKN bersuara.

"Respon atas tuntutan yang kita suarakan tidak kunjung ada. Makanya, aksi tetap dilanjutkan," ungkap koordinator aksi, Josua Simanungkalit, Senin.

Menurutnya, aksi demo masih akan tetap dilanjutkan hingga poin tuntutan massa dalam menyikapi sejumlah persoalan di dalam kampus, segera mendapatkan jawaban.  

Dalam aksinya, selain menyuarakan poin tuntutan dan desakan pencopotan rektor dari kursi kepemimpinan institusi, para pengunjukrasa yang merupakan gabungan mahasiswa dari jurusan PAK, theologia, musik grejawi, dan pastoral konseling, juga menyuarakan kekhawatiran mereka atas keberadaan akreditasi institusi dan jurusan yang dinilai berdampak langsung bagi mahasiswa.

"Untuk apa nantinya kami tamat kalau tidak diakui. Sebab, status kampus kami hanya akreditasi C, sementara untuk bisa bekerja di pemerintahan minimal akreditasi B. Tidak adanya tanggapan rektor atas hal ini menimbulkan aksi mosi tidak percaya atas kepemimpinan rektor," imbuh Yosua, yang diamini mahasiswa lainnya.

Menurut mahasiswa lainnya, yakni Pendopa Purba, aksi hari ini juga menjadi lanjutan atas aksi keprihatinan yang digelar dengan menyalakan 1.000 lilin pada peringatan hari Kartini, 21 April 2018 lalu.

"Dalam aksi 21 April, kita berharap, motto 'habis gelap terbitlah terang' oleh Raden Ajeng Kartini menjadi doa dan harapan bersama agar masa kegelapan yang dinilai telah terjadi selama masa kepimpinan sang rektor segera berlalu," sebut Pendopa.

Terkait hal ini, Rektor IAKN, prof Lince Sihombing yang dikonfirmasi terpisah via selulernya, masih belum bersedia memberikan tanggapan.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018