Medan, (Antaranews Sumut) - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengibaratkan bahwa pengembangan pariwisata seperti pilihan antara telur dan ayam, mana yang lebih dahulu ada. Karena itu dirinya menekankan pentingnya berbagi tugas sesuai kemampuan dan bidang masing-masing.

Hal itu disampaikan Tengku Erry usai menjamu makan malam pelaku pariwisata dan stakeholder di Sumut, serta investor dari negara tetangga di Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Medan.

Dalam pertemuan sederhana dan dialogis itu, Erry menyampaikan bahwa pengembangan pariwisata di Sumut, selama tiga tahun terakhir mulai digenjot. 

Hal tersebut mengingat banyak tempat wisata yang potensial dan beragam. Mulai dari segi keindahan, warisan budaya (heritage), kuliner, religi (rohani), dan agro (pertanian). 

Karenanya, keputusan tepat menjadikan sektor ini sebagai andalan pemasukan bagi keberlangsungan ekonomi khususnya bagi masyarakat.

Beberapa negara maju di Eropa dan Asia, menjadikan sektor pariwisata sebagai andalan utama untuk devisa negaranya. 

Karena itu, langkah tepat ketika Presiden meminta agar banyak turis datang ke Indonesia dengan memperkenalkan 10 'Bali Baru' termasuk Danau Toba sebagai ikon wisata Sumut.

"Negara-negara di Asia, khususnya Malaysia dan Singapura, mereka begitu gencar mempromosikan pariwisata kepada dunia internasional. Karenanya tidak ada kata lain, kita harus kerja sama. Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana, infrastruktur dan harus didukung SDM yang baik," katanya.

Mengatasi stagnasi yang selama ini terjadi di pariwisata Sumut, diibaratkan seperti mempersoalkan ayam dan telur, mana yang lebih dahulu ada. Satu diantaranya adalah tingginya biaya pendaratan pesawat (landing fee) asing di Kualanamu adalah yang termahal di Indonesia. Sehingga hal ini akan menjadi masukan untuk disampaikan kepada pihak Angkasa Pura.

"Semua ini seperti ayam dan telur. Oleh karena itu kita harus duduk bersama. Kita harus majukan pariwisata ini dengan kemampuan masing-masing, saling bagi tugas. Termasuk juga para pendamping wisatawan (pelayanan)," jelas Erry.

 

Pewarta: Raden Salima

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018