Medan  (Antaranews Sumut) - GO-JEK meminta `driver` mitra di Medan dan sekitarnya yang menggunakan GPS palsu atau dikenal dengan `Tuyul` segera menghapus aplikasi tersebut sebelum dikenakan sanksi tegas.

"Medan menjadi salah satu kota utama sosialisasi kebijakan Hapus Tuyul` setelah sebelumnya dilakukan di Jakarta, Surabaya dan Makasar.Secara nasional sosialisasi dilakukan akhir April 2018," ujar VP Corporate Communications GO-JEK, Michael Say, di Medan, Senin.

Kebijakan "Hapus Tuyul `itu bukan hanya untuk kepentingan konsumen atau pelanggan, tetapi juga mitra `driver` sendiri.

"Diharapkan dengan penerapan kebijakan itu, pelanggan puas dan `driver` mitra bisa bekerja lebih nyaman untuk mencari nafkah bagi keluarganya," ujar Michael Say didampingi VP Regional GO-JEK Sumatera, Edy Tan.

Menurut dia, penggunaan aplikasi GPS palsu, merupakan tindakan curang yang merugikan pelanggan dan `driver" lainnya yang bekerja dengan jujur.

GPS palsu yang menggunakan aplikasi tertentu, membuat pelanggan merasa pengemudi yang dipesan sudah dekat dengan lokasi penjemputan, padahal tidak.

Aplikasi "Tuyul" itu bukan saja membuat pelanggan kecewa karena menunggu lama pengemudi, tetapi juga merugikan `driver` lainnya yang justru berada di sekitar lokasi pemesanan, tetapi tidak mendapat "order".

"Kalau `driver` yang memiliki aplikasi `tuyul` tidak mengindahkan peringatan GO-JEK, maka diberikan notifikasi atau peringatn selama tuju hari. Dan bila juga tidak digubris hingga batas waktu yang ditentukan, maka akan dikenakan sanksi," katanya.

Sanksi mulai dari penghapusan poin, bonus hingga denda dan bahkan dikeluarkan sebagai mitra.

Michael tidak merinci "driver" di Medan dan secara nasional yang memiliki aplikasi "Tuyul" itu yang berhasil dideteksi manajemen.

Namun, kata dia, sejak GO-JEK berhasil mendeteksi dan mensosialisasikan "Hapus Tuyul" itu,, sudah 80 persen dari total pemilik aplikasi GPS palsu itu melakukan penghapusan aplikasi tersebut.

Baca juga: Satlantas Polres Simalungun Luncurkan Gojek BPKB

"Tingginya kesadaran mitra `driver` menghapus aplikasi `Tuyul` itu menunjukkan masih tingginya keinginan mencari rezeki dengan cara baik. Manajemen berharap bersama mitra bisa berkembang baik dengan menjaga kepercayaan pelanggan," ujar Michel.

VP Regional GO-JEK Sumatera, Edy Tan menyebutkan, sebelum melakukam implemntasi kebijakan "HapusTuyul", manajemen akan mengirimkan notifikasi ke "handphone" mitra pengemudi pengguna aplikasi "Tuyul" itu.

Dengan mengirimkan notifikasi, manajemen memberikan kesempatan kepada para mitra untuk kembali bekerja dengan jujur.

"Agar `Hapus Tuyul` itu berjalan maksimal di Medan dan sekitarnya, pelanggan diminta melaporkan segera kalau ada kasus yang merugikan dari penggunaan aplikasi GPS Palsu." ujar Edy.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018