Medan, (Antaranews Sumut) - Perguruan Karate Inkatsu Pordibya Sumatera Utara terus berupaya meningkatkan kemampuan para atlet binaannya, diantaranya dengan menggelar Training Camp selama sepekan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumut.

"Training Camp digelar selama sepekan mulai 2 hingga 8 April 2018 dan nanti akan di akhiri di Danau Toba," kata Ketua Pengprov Inkatsu Pordibya Sumut, HM Nezar Djoeli di Medan, Selasa.

Ia mengatakan, selain menyeragamkan jurus dan meningkatkan kualitas para atlet, kegiatan tersebut juga dilakukan dalam upaya sekaligus melakukan sertifikasi kepada 15 dojo yang hadir untuk bisa menularkan dan mengembangkan perguruan ini di daerah masing-masing.

"Karena melalui 15 utusan dojo itulah diharapkan sotokan yang diterima nantinya bisa ditularkan ke kohai-kohai yang ada di daerah masing-masing sehingga perguruan ini bisa menghasilkan atlet-atlet berprestasi. Karena sesuai harapan dari PB Inkatsu Pordibya, bahwa Sumut harus menjadi gudangnya atlet," katanya.

Selain itu, terang Nezar, kegiatan tersebut juga juga dilakukan sebagai bentuk pematangan para atlet yang akan mengikuti kejuaraan nasional Pordibya di Agustus mendatang yang diharapkan bisa menjadi yang terbaik.

"Untuk itu, saya berharap seluruh atlet yang hadir pada Training Camp 1 itu dapat mengikutinya dengan sungguh-sungguh. Karena kita telah menghadirkan Dewan Guru dari PB Pordibya yakni Sensei Sigit," katanya.

Nezar juga mengungkapkan, bahwa pihaknya juga akan mengirimkan atlet yang hadir pada Tc 1 ini ke program latihan satu tingkat diatas kegiatan itu yang dilaksanakan oleh PB Pordibya.

"Saya janji akan mengirimkan 15 orang yang hadir ini kelatihan satu tingkat yang lebih tinggi lagi di pusat, sehingga mereka bisa mendapatkan sertifikasi nasional," jelasnya.

Lebih lanjut Nezar menjelaskan, bahwa saat ini ada 16 Pengcab dan 1 Cabang Khusus Pordibya di Sumut.

Dari kesemua cabang yang ada itu, Pengprov telah melakukan seleksi bagi para atlet untuk mengikuti kejuaraan nasional, seprti Piala Mendagri yang dilaksanakan di Palu beberapa waktu lalu.

"Pada kegiatan itu atlet yang kita kirimkan adalah Betty Manurung, namun belum beruntung untuk mendapatkan medali. tetapi hal itu tidak menjadi masalah, karena menjadi bahan koreksi dan pembelajaran bagi kita untuk bisa melatih atlet-atlet kita untuk bisa menjadi yang terbaik di tingkat nasional dan internasional," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018