Nias, (Antaranews Sumut) - Pemerintah Kabupaten Nias, Sumatera berupaya agar partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak 2018 meningkat dan untuk itu, semua pemangku kepwntingan diimbau bisa menjadi motivator bagi masyarakat awam, karena memang berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, partisipasi politik masyarakat pada pemilihan kepala daerah cenderung menurun.
"Sejatinya, penyelenggaraan pilkada menjadi momentum untuk memperkuat partisipasi politik rakyat, dan tidak hanya sekedar menjadikan pilkada sebagai euforia politik semata,"kata Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, di Gunungsitoli, Sabtu.
Untuk itu dengan adanya pelaksanaan pilkada secara langsung, seharusnya partisipasi politik rakyat akan lebih efektif, namun, di berbagai daerah ditunjukkan tentang rendahnya partisipasi masyarakat melaksanakan pilkada.?
Rendahnya partisipasi masyarakat berpartisipasi dalam pilkada disebabkan oleh masyarakat yang secara sadar dan mandiri tidak menggunakan hak pilihnya.
Karena pertimbangan sikap yang apatis, masyarakat meyakini jika calon yang bertarung tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkan harapan mereka.
Masyarakat secara sadar menyadari bahwa mencoblos atau tidak mencoblos memiliki makna yang sama, dan tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam kehidupan mereka.
"Untuk itu kita semua harus bisa menjadi motivator bagi masyarakat awam di Kabupaten Nias. Sebab masyarakat tidak bisa lepas dari upaya penguatan, partisipasi dan kemandirian masyarakat lewat proses proses yang demokratik," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa peran serta warga negara yang sudah dewasa secara politik dalam proses penyelenggaraan pemilu bukan hanya memberikan suaranya di TPS pada hari pemungutan suara.
Tetapi harus ikut mengawal agar proses penyelenggaraan pemilu dilaksanakan sesuai peraturan perundang undangan dan suara yang diberikan ikut menentukan hasil pemilu.
(T.KR-JRD/B/B012/B012) 17-03-2018 17:54:33
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Sejatinya, penyelenggaraan pilkada menjadi momentum untuk memperkuat partisipasi politik rakyat, dan tidak hanya sekedar menjadikan pilkada sebagai euforia politik semata,"kata Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, di Gunungsitoli, Sabtu.
Untuk itu dengan adanya pelaksanaan pilkada secara langsung, seharusnya partisipasi politik rakyat akan lebih efektif, namun, di berbagai daerah ditunjukkan tentang rendahnya partisipasi masyarakat melaksanakan pilkada.?
Rendahnya partisipasi masyarakat berpartisipasi dalam pilkada disebabkan oleh masyarakat yang secara sadar dan mandiri tidak menggunakan hak pilihnya.
Karena pertimbangan sikap yang apatis, masyarakat meyakini jika calon yang bertarung tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkan harapan mereka.
Masyarakat secara sadar menyadari bahwa mencoblos atau tidak mencoblos memiliki makna yang sama, dan tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam kehidupan mereka.
"Untuk itu kita semua harus bisa menjadi motivator bagi masyarakat awam di Kabupaten Nias. Sebab masyarakat tidak bisa lepas dari upaya penguatan, partisipasi dan kemandirian masyarakat lewat proses proses yang demokratik," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa peran serta warga negara yang sudah dewasa secara politik dalam proses penyelenggaraan pemilu bukan hanya memberikan suaranya di TPS pada hari pemungutan suara.
Tetapi harus ikut mengawal agar proses penyelenggaraan pemilu dilaksanakan sesuai peraturan perundang undangan dan suara yang diberikan ikut menentukan hasil pemilu.
(T.KR-JRD/B/B012/B012) 17-03-2018 17:54:33
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018