Medan  (Antaranews Sumut) - Perum Bulog Sumut memastikan pembangunan pusat distribusi jagung atau "corn distribusing centre" di Seruai, Belawan Sumut akan dibangun Maret 2018.

"Beberapa proses untuk syarat pembangunan sudah selesai sehingga dipastikan `corn distribusing centre` Bulog Sumut di Belawan itu dipastikan dibangun sesuai rencana yakni Maret " ujar Kepala Bulog Sumut Benhur Ngkaimi di Medan, Sabtu.

Menurut dia, pembangunan pusat distribusi jagung itu dilakukan Bulog untuk menjaga kestabilan harga komoditas tersebut khususnya di tingkat petani.

"Bangunan yang lengkap dengan alat pengering jagung itu ditargetkan segera dibangun dan dioperasikan," ujar Benhur Ngkaimi.

Baca juga: Presiden panen jagung

Ia menjelaskan, pusat distribusi jagung itu tahap awal berkapasitas 30.000 ton.

Dengan adanya pusat distribusi jagung itu, Bulog semakin leluasa membeli jagung petani.

Pusat distribusi jagung itu bisa menjadi alternatif tempat penjualan petani sehingga harga di pasar bisa terkontrol.

Baca juga: Bulog bangun pusat distribusi jagung

Bulog mengakui, harga beli jagung petani pekan ini seharga Rp3.100 per kg untuk jenis pipil kering dengan kadar kekeringan air 14 persen.

"Bulog Sumut siap menampung hasi panen petani dengan jumlah tidak terbatas " katanya.

Adapun harga beli, ujar dia tergantung harga pasar dan mutu jagung.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Medan, Ramli Simanjuntak berharap pusat distribusi jagung itu segera dioperasikan.

Petani, ujar dia, hingga saat ini masih mengeluhkan harga jual jagung yang tren rendah khususnya saat lagi panen raya.

Harga jagung pipil basah di tingkat petani sekitar Rp2.600 - Rp2.900 per kg.

KPPU menilai harga jagung yang rendah di tingkat petani Sumut dampak mata rantai distribusi yang panjang.

"Adanya pusat distribusi jagung milik Bulog yang perusahaan BUMN diyakini bisa semakin mendorong harga jagung di tingkat petani," ujar Ramli.
(T.E016/B/A029/A029) 10-03-2018 19:27:43

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018