Padang, (Antaranews Sumut) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno mendorong agar kuliner khas daerah itu, rendang bisa masuk pasar internasional agar bisa menjadi salah satu sarana promosi daerah.
"Dulu kendalanya rendang hanya bisa tahan satu bulan. Setelah itu dikhawatirkan berobah rasa. sekarang dengan teknologi sudah ada solusinya, jadi harusnya rendang bisa segera go internasional," katanya dihubungi dari Padang, Sabtu.
Daya tahan rendang telah menjadi salah satu keunggulan kuliner Minang itu. Tanpa pengolahan khusus, rendang bisa bertahan hingga satu bulan.
Karena itu masyarakat Minang yang suka merantau selalu membawa kuliner tersebut, bahkan bisa menjadi salah satu menu andalan pada rumah makan Minang yang ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Namun untuk skala industri dan diekspor ke luar negeri, daya tahan selama satu bulan itu dinilai masih kurang, karena itu dicari solusi dengan teknologi.
Ia memerintahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera merealisasikan keinginan rendang go internasional.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menyebutkan kendala rendang untuk ekspor tidak hanya ketahanan, tetapi juga beberapa persyaratan negara tujuan seperti setiap produk makanan dan hasil pangan harus bersih dari mikroba, serta memiliki keterangan mengenai tingkat keawetan.
Salah satu solusi adalah iradiasi sinar gamma yang juga telah dimanfaatkan diberbagai negara.
Proses yang dilakukan dengan teknologi itu tidak menggunakan bahan kimia sehingga tetap aman dikonsumsi sementara rasa tidak berubah dan steril dari mikroba.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Dulu kendalanya rendang hanya bisa tahan satu bulan. Setelah itu dikhawatirkan berobah rasa. sekarang dengan teknologi sudah ada solusinya, jadi harusnya rendang bisa segera go internasional," katanya dihubungi dari Padang, Sabtu.
Daya tahan rendang telah menjadi salah satu keunggulan kuliner Minang itu. Tanpa pengolahan khusus, rendang bisa bertahan hingga satu bulan.
Karena itu masyarakat Minang yang suka merantau selalu membawa kuliner tersebut, bahkan bisa menjadi salah satu menu andalan pada rumah makan Minang yang ada hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Namun untuk skala industri dan diekspor ke luar negeri, daya tahan selama satu bulan itu dinilai masih kurang, karena itu dicari solusi dengan teknologi.
Ia memerintahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera merealisasikan keinginan rendang go internasional.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menyebutkan kendala rendang untuk ekspor tidak hanya ketahanan, tetapi juga beberapa persyaratan negara tujuan seperti setiap produk makanan dan hasil pangan harus bersih dari mikroba, serta memiliki keterangan mengenai tingkat keawetan.
Salah satu solusi adalah iradiasi sinar gamma yang juga telah dimanfaatkan diberbagai negara.
Proses yang dilakukan dengan teknologi itu tidak menggunakan bahan kimia sehingga tetap aman dikonsumsi sementara rasa tidak berubah dan steril dari mikroba.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018