Tapteng (Antaranews Sumut)- Banyaknya kasus warga Tapanuli Tengah yang tersegat listrik hingga meninggal dunia belakangan ini membuat Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani angkat bicara. 

Bupati meminta kepada PLN agar bertindak menjaga keselamatan masyarakat dengan cara memantau dan melakukan pengecekan terhadap kabel-kabel PLN yang bermasalah.

"Saya minta PLN melakukan pengecekan jangan hanya di kantor saja. Sudah banyak kabel-kabel yang menyentuh tanah, dan pohon-pohon sudah menyentuh kabel listrik. Jangan tiba giliran masyarakat terlambat membayar listrik langsung diputus. Jadi saya berharap agar PLN mengecek kabel-kabel itu demi keselamatan masyarakat saya," tegas Bupati.

Dikatakan Bupati, jika PLN tidak memiliki anggaran untuk melakukan pemotongan pohon yang sudah menyentuh kabel listrik, agar disampaikan kepada aparat kecamatan saya. 

Dan kalau PLN tidak mau memotong pohon-pohon itu, biar saya perintahkan Satpol PP saya untuk memotong, dengan catatan pihak PLN harus ikut mendampingi agar Satpol PP saya tidak tersengat listrik, karena PLN lah yang tahu tentang arus kabel listrik itu.

"Jadi intinya, saya meminta kepada PLN agar arif dan bijaksanalah. Kalau memang tidak ada anggarannya, masayarakat saya siap bergotong royong demi keselamatan warga,"tegas Bupati dengan nada tegas.

Kasus masyarakat Tapteng yang tersengat listrik belakangan ini sering terjadi, diantaranya di Barus, Manduamas, Tukka, Sarudik dan beberapa kecamatan lainnya. Dan rata-rata masyarakat yang tersengar listrik meninggal dunia.

Sebelumnya hal itu sudah pernah dikonfirmasi ANTARA kepada Manager Area PLN Sibolga, Kristanto. Hanya saja ia mengarahkan kepada bagian Humas PLN Sibolga yang baru, Marno.

Menurut Marno, bahwa PLN akan segera melakukan pertemuan dengan wartawan termasuk membahas kasus tersebut. Hanya saja sampai berita ini dikirimkan belum terlaksana pertemuan itu.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018