Pematangsiantar (Antaranews Sumut) - Sebanyak 400 warga Kelurahan Kristen, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, divaksin TD atau Tdap untuk pencegahan penularan penyakit difteri pasca ditemukan kasus di daerah itu.
"Kita vaksin warga sekitar," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dr Dorlyn Sirait MKes, Senin, di ruang kerja.
Baca juga: PDUI bagikan 200 vaksin difteri
Dorlyn menegaskan, sejauh ini terdata satu warga yang melalui uji klinis dinyatakan positif difteri dan dirawat di RSU Haji Adam Malik Medan, Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018
"Kita vaksin warga sekitar," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dr Dorlyn Sirait MKes, Senin, di ruang kerja.
Baca juga: PDUI bagikan 200 vaksin difteri
Dorlyn menegaskan, sejauh ini terdata satu warga yang melalui uji klinis dinyatakan positif difteri dan dirawat di RSU Haji Adam Malik Medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Taput mantapkan program cegah difteri
Labura bebas difteri
Pernyataan status kejadian luar biasa (KLB), meski hanya seorang saja yang terjangkit, sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan, bukan karena banyak atau sebaran kasus.
Untuk itu, warga diimbau agar tidak panik, tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, karena program imunisasi bagian pencegahan difteri.
Tokoh masyarakat, M Natsir Armaya Siregar meminta Dinas Kesehatan tetap waspada dengan melakukan pengawasan melekat dan sosialisasi kepada warga.
"Ini menyangkut kesehatan orang yang bisa berujung kematian," katanya. ***4***
Pernyataan status kejadian luar biasa (KLB), meski hanya seorang saja yang terjangkit, sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan, bukan karena banyak atau sebaran kasus.
Untuk itu, warga diimbau agar tidak panik, tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, karena program imunisasi bagian pencegahan difteri.
Tokoh masyarakat, M Natsir Armaya Siregar meminta Dinas Kesehatan tetap waspada dengan melakukan pengawasan melekat dan sosialisasi kepada warga.
"Ini menyangkut kesehatan orang yang bisa berujung kematian," katanya. ***4***
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2018