Medan, 14/12 (Antarasumut) - Radlan Manurung (60), seorang pengusaha mitra yang berhasil dibina oleh PT TPL merasa bersyukur dirinya kini memiliki usaha dan sejumlah pekerja berkat keberadaan perusahaan penghasil bubur kertas,.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. (TPL) yang memberikannya semangat juang untuk bisa menghidupi keluarganya.
 
“Saya anak ketiga  dari 10 orang bersaudara. Orang tua saya dulu berdagang di pasar dari satu kota ke kota lain. Saya anak yang paling nakal karena saya tidak mau sekolah,” ujar pria yang pernah menarik angkot (angkutan kota) yang diperintah oleh orang tuanya.
 
“Saya narik angkot sekitar tahun 1976. Tapi pada masa-masa itu saya juga ikut teman yang memiliki usaha proyek,” ujar ayah dua orang anak dan kakek empat orang cucu ini..
 
Ia menceritakan awalnya tertarik untuk menjadi pengusaha adalah saat ia ikut membantu rekannya menyuplai pasir ke PT TPL di era tahun 1980-an. 

“Pada saat bantu-bantu teman inilah, saya kemudian berpikiran untuk memiliki usaha sendiri. Pada 1994 saya kemudian memberanikan diri untuk menjadi penyalur tenaga kerja untuk pengerjaan las besi di PT TPL,” ujarnya.
 
Radlan menuturkan bahwa pada saat itu ia awalnya hanya menyediakan beberapa orang tenaga kerja sebagai tukang las. “Pada saat ini saya mendirikan usaha dengan nama CV. RMN. RMN adalah singkatan dari nama saya sendiri,” ujarnya.
 
“Kunci saya dalam berusaha adalah kerja keras, berjuang, dan berdoa kepada Yang Mahakuasa agar usaha saya dapat terus hidup. Saya ingat betul masa-masa sulit adalah saat PT Indorayon Inti Utama (dulu sebelum perusahan berganti nama menjadi PT TPL –red) tidak beroperasi sekitar 1998 hingga 2000an. Otomatis tidak ada pekerjaan atau proyek yang saya jalankan di masa-masa itu,” ujarnya.
 
Tapi Radlan tidak patah arang, setelah PT. TPL beroperasi kembali ia pun kembali membangun usaha.
 
“Saya bangun usaha baru dengan nama CV. Tonggi Buana dan pada sekitar tahun 2003 saya kemudian memulai pengerjaan pembangunan skala kecil di bidang sipil atau konstruksi karena saya harus menghidupi keluarga,” ujarnya.
 
Radlan kemudian menuturkan bahwa saat mengerjakan proyek yang dipercayakan oleh perusahaan kepadanya, ia dan pekerjanya akan bekerja sesuai yang diminta di dalam kontrak kerja. “Saya selalu mengerjakan sesuai dengan standar spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Saya selalu tiba di lokasi kerja lebih awal dibandingkan pekerja saya. Saya selalu ingin menjadi contoh bagi semua pekerja saya,” ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017