Medan, 17/11 (Antara) - Ketua Umum Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Prof Mahfud MD menegaskan sikap politik organisasi itu yang independen dan netral kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam pembukan Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) ke-10 di Medan, Jumat, Mahfud MD mengatakan, Kahmi dan HMI adalah "anak kandung" yang lahir dari rahim bangsa Indonesia.

Karena itu, Kahmi dan HMI tidak akan mengambil sikap politik partisan, melainkan politik yang mengedepankan kepentingan lebih besar yang berkaitan kepentingan bangsa.

Apalagi Kahmi dan HMI terdiri dari orang-orang berasal dari multietnis, multiperguruan tinggi, mulitiide, dan berbagai pelosok Tanah Air.

Selain itu, anggota Kahmi juga tersebar di berbagai partai politik sehingga memungkinkan menunjukkan sikap atau dukungan pada kelompok tertentu saja.

"Kahmi tidak berpolitik, tidak kemana-mana, Tapi Kahmi ada dimana-mana. Ada di PAN, Golkar, PPP, PKS, di PDIP juga banyak," tuturnya.

Konsekwensi dari sikap itu, kata Mahfud, Kahmi menganut dan mengalami demokrasi yang sangat terbuka, termasuk kemungkinan adanya perbedan pendapat.


Namun, perbedaan pendapat itu bukan masalah bagi Kahmi, karena semuanya ditujukan untuk kepentingan dan kemajuan bangsa Indonesia.


"Kahmi tidak berpolitik, Kahmi tidak berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun. Kahmi hanya berkoalisi dengan tujuan negara," ujarnya.


Meski bersikap netral dan independen, tetapi Mahfud MD menegaskan Kahmi selalu mendukung kebijakan negara.


***2***


(T.I023/B/C004/C004) 17-11-2017 19:36:05

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017