Sipirok,16/11(Antarasumut)-Lima tahun dari 2017 kebelakang  Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu berhasil membangun 18 unit PLTMH-PLTS Terpusat di daerah itu.

Ke-18 Pembangkit Listrik tenaga Mikro Hydro atau PLTMH- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat itu berada disejumlah wilayah Kecamatan yang ada.

"Sejak (2012-2017) sudah 2 ribu lebih kepala keluarga atau 11 ribu jiwa menggunakan listrik non PLN," Kadis Perindustrian Tapsel, kepada Antara, di Sipirok, Kamis.

Total kapasitas daya listrik dari 18 pembangkit (14 PLTMH-4 PLTS terpusat) itu sebesar  440 Kilowatt  (Kw) atau 440.000 Watt.

Kapasitasnya bervariasi mulai 10 Kw, 15 Kw, 20 Kw, 25 Kw, 30 Kw, 40 Kw dan terbesar 50 Kw.

"Itu terwujud berkat lobi-lobi yang dilakukan Bupati Syahrul di Pusat (Kementerian ESDM)-mitra Komisi VII DPR-RI (Gus Irawan Pasaribu), PNPM LMP dan APBD Provinsi Sumut,"tuturnya.
 
Ia mengatakan, bila saja energy listrik non PLN sebesar 440 Kw itu dengan nilai jual listrik PLN seharga Rp 1.112/Kwh saja, Pemerintah sudah memberikan subsidi kepada 2 ribu lebih KK tersebut hampir Rp 3,5 milyar/tahunnya.

Daerah desa dusun  yang mendapatkan PLTMH-PLTS Terpusat tersebut berada Kecamatan Aek Bilah (Sihulambu, Aek Urat, Aek Latong, Silangkitang, Ramba Padang, Huta Baru, Gurahut, Tapus Nabolak), Kecamatan Arse, Kecamatan Batangtoru.

Kemudian, Kecamatan SD.Hole (Pintu Padang Mandala Sena, Sungai Pining, Sitabo-tabo, Silangkitang Tambiski), Kecamatan Sipirok (Pargarutan Luat Karangan), Kecamatan Angkola Barat (Tangga Batu), Kecamatan Muara Batangtoru (Muara Upu), Kecamatan Angkola Selatan (Janji Matogu).

Ia mengatakan, sejumlah besar PLTMH dan PLTS tersebut sudah menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ramba Padang, Aek Bilah misalnya, dusun ini memiliki mesin giling dan bank padi dari hasil iuran listrik PLTMH yang dibangun 2012.

"Warga tidak lagi berharap beras luar, soalnya kami punya bank padi,"ujar Kepala Desa Gurahut Rinto Dongoran dalam satu kesempatan bersama Bupati Tapsel dua periode (2010-2015/2016-2021) Syahrul M.Pasaribu.

Sihulambu, Aek Bilah sudah berhasil mengembangkan simpan pinjam dengan iuran PLTMH terkumpul sebesar Rp 100 juta lebih.

Demikian halnya Aek Latong, Aek Bilah, iuran PLTMH untuk beli Keyboart dan disewakan, hasilnya masuk kas BUMDes dan digulirkan untuk simpan pinjam warga.

Pewarta: kodir pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017