Aekkanopan, 5/11 (Antarasumut) - Hujan deras yang mengguyur Labuhanbatu Utara belakangan ini mengakibatkan ratusan rumah tergenang banjir. Akibatnya, sejumlah aktovitas warga terhenti fan sebagian korban banjir ada yang mengungsi ke tempat kerabatnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labura Yandri Suhadi yang dihubungi wartawan, Minggu membenarkan hal itu. Disebutkannya, 

sebanyak 245 rumah terendam banjir di Kecamatan Kualuhhilir dan 120 rumah di Kecamatan Kualuhleidong. 

"Sedangkan di Aekkanopan Timur Kecamatan Kualuhhulu, ada 150 rumah yang terendam, mengungsi 10 kepala keluarga. Ketinggian air antara 70-80 cm. Sumber air dari luapan Sungai Aekkanopan," katanya.

Komandan Pleton Tim Reaksi Cepat (Danton TRC) BPBD Herdianto menambahkan, banjir juga melanda Desa Sonomartani, serta Lingkungan Pulo Tarutung III dan Lingkungan Tanah Rendah Kelurahan Aekkanopan Kecamatan Kualuh Hulu. Akibatnya, air menggenangi sekitar 300 rumah warga. Banjir juga meluas hingga ke Kecamatan Aeknatas.

"Setelah menangani banjir di Kualuh Hulu, kami sekarang menuju Kualuh Hilir dengan membawa tenda. Mereka ada yanh sudah mengungsi," kata Herdianto mengenai peristiwa banjir yang dalam kurun dua bulan terakhir cukup menganggu.

Camat Kualuhilir H Abdul Fattah SSos saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, banjir serupa pernah terjadi sekitar 3 tahun lalu. Dikatakannya, banjir kali ini mengakibatkan ratusan kepala keluarga terpaksa mengungsi.  "Ketinggian air lebih dari 1 meter," katanya.


Banjir tersebut juga melanda rumah dinas bupati dan wakil bupati Labura. Pihak BPBD juga sudah mengirimkan sejumlah perahu karet di lokasi banjir seperti di Perumahan Tanjungsari dan Perumahan Bumi Asri.

Sementara banjir itu membuat banyak warga yang penasaran sehingga mengunjungi lokasi-lokasi yang tergenang air. "Sudah macam jadi lokasi wisata tempat-tempat banjir ini," kata seorang warga karena melihat banyaknya orang mendatangi lokasi banjir

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017