Pematangsiantar, Sumut, 2/11 (Antara) - KH Salahuddin Wahid menjadi pembicara tunggal pada dialog publik di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, tentang pluralisme dan kebangsaan, Kamis.

Dialog yang digelar di salah satu hotel di Siantar itu diikuti peserta dari kaum muda dan organisasi lintas agama, ras, dan golongan.

Dialog itu mengangkat tema "Membumikan Pancasila dari rumah ke rumah, komunitas ke komunitas dan kedai ke kedai".

Inisiator Gerakan Kebajikan itu mengatakan, membumikan Pancasila dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya setuju dengan pendapat orang yang mengatakan Pancasila tidak perlu dibicarakan lagi, tetapi harus diwujudkan secara nyata," kata tokoh nasional yang disapa Gus Sholah itu.

Adik almarhum Gus Dur itu memaparkan sejarah bersatunya bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai negara dan daerah dengan keberagaman suku, agama, dan golongan.


Menurut Gus Sholah, penyatuan berbagai keberagaman itu dilakukan melalui sikap toleransi baik secara pasif mau pun aktif.


Untuk itu, Gus Sholah mengajak masyarakat, khususnya di Kota Pematangsiantar yang berpredikat "Kota Paling Toleran di Indonesia" tersebut tetap menjaga sikap toleransi dan terus ditingkatkan. ***4***


(T.KR-WRS/C/I023/I023) 02-11-2017 18:08:10

Pewarta: Waristo

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017