Berastagi, 26/10 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menggelar Pesta Budaya Mejuah-juah untuk memperkenalkan seni, budaya, dan potensi daerah itu.

Kegiatan yang dibuka Wagub Sumut Nurhajizah Marpaung di Taman Mejuah-juah Berastagi, Kamis, itu berlangsung selama empat hari yakni 26-29 Oktober 2017.

Ketika membuka kegiatan itu, Wagub Sumut mengatakan, provinsi itu memiliki kekayaan multietnis dan keunikan yang sangat banyak.

Untuk itu, diperlukan berbagai langkah dan kegiatan untuk melestarikan berbagai kekayaan budaya yang ada di Sumut tersebut.

Pihaknya berharap Pesta Budaya Mejuah-juah tersebut lebih sukses karena akan memperkuat eksistensi budaya, terutama kebudadayaan masa lampau yang sangat banyak.

Pada masa modern kini, upaya melestarikan budaya sangat penting untuk menyaring budaya luar yang tidak cocok, bahkan bertentangan dengan budaya lokal.

Apalagi budaya lokal Indonesia sangat kaya dan unik, beda dengan budaya asing yang hampir sama dan tidak memiliki karakteristik tersendiri.

"Tapi budaya lokal hanya satu. Kalau yang di Karo, hanya ada di Karo, tidak ada di tempat lain," katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi penyelenggaraan Pesta Budaya Mejuah-juah karena bagian dari upaya melestarikan budaya dan kearifan lokal.

"Kegiatan ini membuktikan kita selalu melestarikan budaya," katanya.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, pihaknya menyelenggarakan Pesta Budaya Mejuah-juah sebagai sarana melestarikan budaya Karo.

"Budaua yang berkembang di tengah masyarakat Karo sangat perlu dilestarikan dan dipedomani agar menjadi filter dari budaya bangsa lain yang dapat merusak budaya kita," katanha.

 Kegiatan itu juga dimaksudkan untuk menarik minat wisatawan karena Karo memiliki banyak lokasi menarik dan menjadi salah satu tujuan kunjungan utama di Sumut.

"Di sini ada rumah adat di Desa Budaya Lingga, tari dan silat tradisional, meriam puntung di Sukanalu dan rumah putri hujai di Sinuaraya," katanya. 

Pewarta: Irwan Arfa

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017