Asahan, Sumut, 6/10, (Antarasumut) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan terus melakukan Indoor Residual Spraying (IRS) atau disebut penyemprotan dinding rumah di daerah endemis malaria.

Penyemprotan dilakukan dengan menyemprot insektisida di mana nanti residunya akan menempel di dinding sehingga nyamuk yang menempel didinding akan mati. 

“ Target kita ada 7000 rumah warga akan kita semprot dan kini masih terus berlangsung,” demikian kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan, dr Aris Yudhariansyah, Jumat di dinas setempat.

Aris yang didampingi Kabid P2P, Saprin Hutahean mengatakan kedepan Asahan juga memiliki target bahwa tahun 2020 Asahan akan tereliminasi dari kasus malaria. Artinya Asahan sudah terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. 

“ Penyemprotan fokus kepada daerah endemis dan kita harapkan bisa menurunkan kasus malaria di daerah tersebut,” sebut Aris.

Adapun daerah yang menjadi target IRC yakni Kecamatan Sei Kepayang Timur sebanyak 1.300 rumah, Bagan Asahan 1.300 rumah,  Sei Apung di 3Desa yakni 2.000 rumah, Silo Laut di 3 Desa 2.400 rumah.
 
Data yang diterima, kasus malaria di Asahan sendiri kini mengalami penurunan. Penurun dimulai dari tahun 2014 dengan jumlah kasus sebanyak 2.389, kemudian pada tahun 2013 turun menjadi 1.018 kasus dan terakhir pada tahun 2016 kembali turun menjadi 688 kasus. “ Harapan kita kasusnya terus turun,” ucap Aris. 

Pewarta: indra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017