Tapteng, 6/10 (Antarasumut) - Masyarakat Desa Huta Pagaran Beringin Kecamatan Tapanian Nauli IV, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara dihebohan dengan kabar lahirnya bayi laki-laki kembar siam berkepala dua. 

Kabar dan foto serta video bayi malang itu menjadi viral di media sosial dan mendapat tanggapan duka dari pengguna dunia maya, khususnya masyarakat Tapanuli Tengah dan Sibolga, Rabu, (4/10).

Menurut Sekretaris Camat Tapian Nauli Kaspir Hutagalung yang dikonfirmasi membenarkan berita itu, karena pihak keluarga bayi datang ke kantor camat untuk mengurus surat miskin dan juga surat kematian.

“Kalau tidak salah antara pukul 12-13WIB Rabu siang ibu korban ditolong tim medis Puskesmas Poriaha. Hanya saja, nyawa bayi kembar siam berkepala dua atau kembar gempet itu tidak terselematkan lagi, karena dalam perjalanan menuju Puskesmas Poriaha diperkirakan bayi sudah meninggal,”katanya, Jumat.

Adapun jarak tempuh antara Puskesmas Poriaha ke Huta Pagaran menurut Sekcam sekitar 3-4km. Jarak tempuh dan telatnya dilarikan ke Puskesmas membuat kondisi bayi tidak tertolong lagi dan diperikirakan sudah meninggal dalam perjalanan.

“Pihak Puskesmas sudah menanganinya, hanya saja sesuai laporan dari pihak Puskesmas bayi sudah meninggal di dalam. Dengan pertolongan tim medis yang dipimpin oleh dokter Puskesmas, akhirnya bayi malang itu bisa dikeluarkan dengan normal tanpa operasi, dan sudah dibawa pulang ke rumah duka,”katanya. 

Bayi malang itu merupakan anak kelima dari pasangan Rulla Sitompul, (40) dengan Resnawati Situmeang, (36).

Pasca meninggalnya bayi tersebut pihak Puskesmas Poriaha sudah menyampaikan keterangan dan kronologis pertolongan yang dilakukan seperti yang disampaikan dr.Hot Parulian Sihombing, Bidan penanggungjawab persalinan, Rotua Sirait, dan pendamping persalinan, Zulfa. 

Dijelaskan mereka, setelah pasien tibadi Puskesmas Poriaha dengan kondisi satu kepala bayi  sudah keluar. 

Melihat kondisi itu tim medis Puskesmas Poriaha didampingi dokter Hot Parulian berusaha menolong si bayi dan ibunya dengan mengeluarkan bayi.

“Bayi keluar dengan kondisi kembar siam, dan satu kepala bayi sudah membiru akibat kelainan bawaan dan sudah sudah meninggal. Kondisinya satu badan dua kepala, tangannya ada empat, kaki 2, lahir dengan berat 3.800 gram dengan cara normal dengan kondisi ibu bayi dalam keadaan baik. 

Ditanya apa penyebab terjadinya kembar yang demikian? Menurut dokter Hot Parulian, hal itu biasanya disebabkan oleh faktor genetik. 

“Ini namanya kembar Siam Torakopagus, kembar siam dibagian dada dempet. Dan selama kehamilannya si ibu tidak pernah melakukan pengecekan kehamilannya. Jadi kami tidak tahu bagaimana situasi ibu itu dari dulu, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan ke Puskesmas maupun ke rumah sakit,”jelasnya kepada wartawan.

Pewarta: Jason

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017