Tapteng, 21/9 (Antarasumut)-Ternyata apa yang diresahkan warga Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah terkait Tembok Penahan Tanah (TPT) yang ada di Jalan lintas Sumatera Sibolga-Tarutung benar terjadi.
Menurut keterangan warga sekitar kepada ANTARA Jumat siang mengatakan, setelah dilintasi truk pengangkut tanah untuk menimbun pinggiran jalan yang berlobang, TPT itu langsung ambruk.
Menurutnya, ada 3 titik bangunan yang ambruk. Masing-masing, di Desa Bonandolok, Mardame dan Desa Naga Timbul.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017
Dimana TPT ini ambruk Sabtu (16/9). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Menurut keterangan warga sekitar kepada ANTARA Jumat siang mengatakan, setelah dilintasi truk pengangkut tanah untuk menimbun pinggiran jalan yang berlobang, TPT itu langsung ambruk.
"Ya beginilah kalau bangunan gak punya pondasi dan asal jadi," kata Simanungkalit, warga Sekitar.
Menurutnya, ada 3 titik bangunan yang ambruk. Masing-masing, di Desa Bonandolok, Mardame dan Desa Naga Timbul.
"Ketiganya baru siap dibangun dan sudah ambruk," ungkapnya.
Ditimpali rekannya bermarga Hutagalung meminta agar PPK 12 CS mengevaluasi semua TPT yang sudah selesai dibangun.
Ditimpali rekannya bermarga Hutagalung meminta agar PPK 12 CS mengevaluasi semua TPT yang sudah selesai dibangun.
Karena mereka menduga kualitas bangunan sama dan nasib TPT yang sudah ambruk dan tinggal menunggu waktu saja, karena memang tidak memiliki pundasi.
"Kenapa kami selaku warga Sitahuis ini melakukan protes dan mengancam akan memboikot proyek tersebut, karena kami sudah perhatikan mutu proyek itu asal jadi. Dan kami tidak mau jadi korban karena proyek itu.
Dan yang paling penting, kami ingin menyelamatkan uang negara yang dianggarkan untuk pembangunan proyek tersebut,â€ujarnya.
Mereka juga menegaskan, kalau warga Sitahuis bukan menolak pembangunan. Namun, kalau kualitasnya seperti TPT tersebut yang dapat mengancam keselamatan warga sekitar, lebih baik tidak ada pembangunan sama sekali.
Terpisah, pengawas pekerjaan dari PPK 12 CS bermarga Sianipar yang dikonfirmasi via telepon selulernya mengaku akan segera membongkar pekerjaan tersebut.
Untuk bangunan yang ambruk, dia mengatakan tidak akan menerimanya.
"Kita pasti bongkar dan kita tidak acc itu," tulisnya dalam pesan singkatnya menjawab pertanyaan wartawan.
Sebelumnya, warga sudah memprediksi bangunan TPT tersebut akan ambruk. Sebab, dibangun tidak pakai pondasi.
Mereka mengancam akan memboikot pengerjaan proyek Pemerintah tersebut, bila kualitas pekerjaan masih sama.
Sebab warga tak ingin, ada korban jiwa dari bangunan 'abal-abal' tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017