Padang Sidimpuan, 30/8 (Antarasumut)- Pak Presiden tolong dengar kami, demikianlah teriakan ibu-ibu yang berada di Kota Padangsidimpuan dengan jarak 10 jam dari Kota Medan Provinsi Sumatera Utara.

Melihat kondisi kebutuhan warga akan gas elpiji subisidi 3 kg yang sampai saat ini masih langka dan mahal, warga menilai  pemerintah eperti tidak peduli nasib rakyat kecil.

Banyak warga yang mengeluh soal susahnya mendapat gas elpiji subsidi 3 kg di Padangsidimpaun bahkan di seluruh Indonesia. 

Jika pun ada, harga beli tidak seperti biasa dan naik tinggi.

” Memang sudah parah, hampir sudah satu bulan belakangan ini saya susah mendapat gas. Padahal ini termasuk kebutuhan pokok. Kalau gas saja susah, lalu mau masak pakai apa, apa harus pake kayu bakar lagi sementara saat ini negera sudah dikatakan maju,” ujar Mak Sifa (35), ibu rumah tangga yang merasa kesal sulitnya mendapat gas.

Hal serupa juga diakui beberapa masyarakat lainnya, sebagai warga yang tingkat ekonominya tergolong menengah kebawah, kebutuhan akan gas subsidi 3 kg sangat berarti untuk menopang kehidupan mereka, mengingat ini merpakan gas subsidi pemerintah.

“Mau beli yang tidak subsidi jelas tidak sanggup, dari harga saja sudah jauh bedanya, mahal. Makanya gas yang tiga kilogram masih sangat dibutuhkan,” terang Fadli (40) warga Padangsidimpuan.

Dia juga menilai, pemerintah setempat lewat instansi terkait terkesan tidak peduli. Karena sampai saat ini belum solusi dan tindakan yang dilakukan. 

“Jangan sampai banyak warga yang nanti demo bawa gas, padahal memang tidak ada tindakan dan solusi yang dilakukan,” ucapnya kesal.

Melihat kondisi tersebut, warga lainnya, Irham Bakti Pasaribu mengatakan, seharusnya pemerintah lewat instansi terkait harusnya sudah melakukan upaya untuk mengantisipasinya. Jangan dibiarkan dan berlarut-larut, yang ujungnya bisa menjadi gejolak sosial. 

"Mungkin saat ini banyak warga yang ingin berontak dan menjerit, namun masih takut menyuarakannya. Harusnya pemerintah aktif, dan harus mencari solusi untuk masalah ini,” imbuhnya.

Pewarta: Khairul Arief

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2017